Pantau Flash
HOME  ⁄  News

Cuaca Ekstrem Landa Padang Pariaman: Belasan Titik Diterjang Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Cuaca Ekstrem Landa Padang Pariaman: Belasan Titik Diterjang Banjir, Longsor, dan Pohon Tumbang
Foto: (Sumber: Bupati Padang Pariaman, Sumbar John Kenedy Azis, Sekretaris Daerah Padang Pariaman Rudy Repenaldi Rilis bersama pihak terkait meninjau lokasi jalan terban di Kecamatan Enam Lingkung. ANTARA/HO-Diskominfo Padang Pariaman/pri.)

Pantau - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencatat belasan titik terdampak bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut selama tiga hari terakhir.

Sekretaris Daerah Padang Pariaman, Rudy Repenaldi Rilis, menyebut data dampak bencana masih bersifat sementara karena cuaca ekstrem masih berlangsung.

“Itu masih data sementara, kami masih mendata karena data bisa berubah seiring dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” ungkapnya.

Warga Terisolasi dan Infrastruktur Rusak

Meskipun tidak ada korban jiwa, aktivitas warga terdampak, terutama bagi mereka yang sempat terisolasi akibat banjir.

Pemerintah daerah telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terjebak dan tengah menyiapkan solusi jangka panjang agar bencana tahunan ini tidak terus berulang.

Bupati Padang Pariaman telah menghubungi pemerintah pusat untuk meminta bantuan dalam menangani bencana tersebut.

“Bapak Bupati telah menelpon pemerintah pusat untuk meminta bantuan guna mengatasi bencana ini,” ujar Rudy.

Wilayah yang terdampak banjir antara lain Ulakan Tapakis dan Batang Anai.

Penanganan banjir di Ulakan Tapakis menghadapi hambatan, meskipun sebelumnya telah dilakukan gotong royong besar-besaran, karena keterbatasan anggaran dan sungai penyebab banjir berada di bawah kewenangan Balai Sungai Sumatera V.

Sementara itu, longsor terjadi di Parik Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, yang mengakibatkan jalan penghubung antara Mapolres Padang Pariaman dan RSUD Padang Pariaman terban dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Tanggap Darurat dan Peringatan BMKG

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah menggelar rapat penetapan status tanggap darurat yang akan berlaku selama dua pekan ke depan setelah ditandatangani oleh Bupati.

BMKG Sumatera Barat sebelumnya mengeluarkan peringatan pada Jumat, 21 November 2025, terkait potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan berlangsung hingga 27 November.

BMKG menyebut peningkatan potensi cuaca ekstrem dipicu oleh pertemuan massa udara lembab dari Samudra Hindia dengan topografi Bukit Barisan, yang menyebabkan pengangkatan udara intens dan memicu pembentukan awan hujan.

Kondisi ini meningkatkan risiko bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang di berbagai wilayah.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Gerry Eka