
Pantau - Pemerintah Kabupaten Cirebon memastikan penanganan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sejak Selasa sore, 23 Desember 2025, berjalan optimal dan terkendali.
Bupati Cirebon Imron menyampaikan bahwa langkah cepat langsung dilakukan setelah laporan banjir diterima oleh pemerintah daerah.
Imron menjelaskan pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk melakukan penanganan di lapangan.
Langkah penanganan tersebut meliputi asesmen kondisi wilayah terdampak serta evakuasi warga yang terdampak banjir.
Ia menyebut pemerintah daerah turun langsung ke lapangan bersama DPRD dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Cirebon.
Menurut Imron, banjir yang terjadi merupakan banjir kiriman dari wilayah hulu akibat curah hujan tinggi dengan durasi yang cukup lama.
Ia menjelaskan karakter banjir bersifat sementara karena air cepat surut setelah hujan di wilayah hulu mereda.
Meski demikian, beberapa kawasan permukiman sempat terendam hingga air masuk ke rumah warga.
Untuk mencegah kejadian serupa, Pemkab Cirebon akan memperkuat penataan kawasan dan sistem pengendalian banjir secara menyeluruh.
Ia menambahkan penanganan ke depan akan mengedepankan prinsip ramah lingkungan serta memperkuat koordinasi dengan wilayah hulu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon Ikin Asikin menyampaikan bahwa banjir terjadi di 24 desa di sejumlah kecamatan.
Ia menyebut ketinggian air bervariasi di sejumlah titik wilayah terdampak.
Total warga terdampak banjir tercatat mencapai 10.827 jiwa.
Jumlah rumah warga yang terendam sebanyak 3.923 unit.
Sementara itu jumlah pengungsi sekitar 56 jiwa dan bersifat sementara.
Ikin Asikin memastikan seluruh genangan banjir telah surut.
Saat ini, pemerintah daerah tengah melakukan normalisasi saluran air dan sungai kecil sebagai langkah mitigasi lanjutan.
Anggota DPR RI Rokhmin Dahuri menyatakan banjir berulang di Kabupaten Cirebon harus menjadi perhatian serius.
Rokhmin menilai persoalan banjir berkaitan erat dengan masalah lingkungan yang bersifat struktural.
Ia menekankan pentingnya menjadikan peristiwa banjir sebagai pembelajaran nasional.
Menurutnya, persoalan banjir tidak hanya terjadi di Cirebon, tetapi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Rokhmin juga menyoroti pentingnya pengelolaan daerah aliran sungai.
Selain itu, pembersihan saluran air dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dinilai menjadi faktor krusial dalam pencegahan banjir ke depan.
- Penulis :
- Gerry Eka







