Pantau Flash
HOME  ⁄  News

PT Hutama Karya Kerahkan 36 Alat Berat untuk Buka Akses Longsor Padang–Bukittinggi

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

PT Hutama Karya Kerahkan 36 Alat Berat untuk Buka Akses Longsor Padang–Bukittinggi
Foto: (Sumber: Alat berat milik PT HKI sedang membersihkan material tanah longsor menimbun jalan alternatif Padang-Bukittinggi di Balingka, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Rabu (24/12/2025). ANTARA/Yusrizal.)

Pantau - PT Hutama Karya (Persero) melalui anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mengerahkan 36 unit alat berat dan ratusan petugas lapangan untuk membuka kembali jalan provinsi Padang–Bukittinggi yang tertimbun longsor.

Langkah cepat ini dilakukan guna mempercepat pemulihan akses di wilayah Malalak – Balingka, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Longsor Timbun Jalur Vital Sumatera Barat

Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut pada akhir November 2025.

Akibatnya, jalan sepanjang 28 kilometer dari Malalak Selatan hingga Simpang Balingka tertutup material longsor.

Terdapat lima titik longsor parah yang menyebabkan jalan amblas sepanjang 20 hingga 120 meter dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Jalur ini merupakan penghubung utama antar kota di Sumatera Barat dan berperan penting dalam pergerakan logistik, pariwisata, serta aktivitas sosial-ekonomi masyarakat.

Jika tidak segera dibuka, akses yang tertutup terlalu lama dapat melumpuhkan mobilitas warga dan aktivitas perekonomian.

Progres Lapangan dan Strategi Penanganan

Pembersihan material longsor telah dimulai dari dua arah, yakni dari Simpang Balingka ke Malalak dan sebaliknya dari Malalak Selatan.

Dua unit alat berat sudah beroperasi di titik Simpang Balingka–Malalak, sementara sisanya disiapkan untuk menangani titik-titik berat lainnya.

Selain itu, PT Hutama Karya Infrastruktur juga menggunakan survei drone untuk memetakan kerusakan secara menyeluruh.

Koordinasi terus dilakukan bersama dinas terkait untuk menentukan metode penanganan permanen di lokasi-lokasi longsor.

Saat ini, fokus utama adalah membuka akses darurat agar masyarakat dapat melintas dan mengurangi dampak terputusnya jalur tersebut terhadap perekonomian setempat.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Tria Dianti