
Pantau.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menghadiahi seorang mantan atlet tunanetra yang pernah mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan dunia, Soeharto. Mantan olahragawan di cabang atletik itu menerima hadiah dan juga jaket Asian Games.
"Pak Soeharto saya beri jaket Asian Games, tapi punya saya dan mungkin bau keringat karena saya pakai aktivitas, tidak apa-apa pak?," ujar Imam di sela silaturahim di rumah Soeharto di kawasan Putat Jaya Surabaya, Selasa (24/7/2018).
Menpora pun melepas jaket setelah Soeharto membalas dengan anggukan kepala dan berucap syukur karena mendapat hadiah yang kemudian memakaikannya. Pada kesempatan sama, menteri asal Bangkalan Madura, itu juga menyuapi Soeharto sepotong buah semangka merah dan kuning, ditambah sebuah pisang yang kemudian dimakannya bersama-sama.
Tak itu saja, Menpora juga menyantuni Soeharto dengan uang tunai untuk digunakan sehari-hari dan dimanfaatkan buat tambahan merawat istri yang kini sedang mendapat perawatan di RSUD dr Soewandhie Surabaya.
"Jangan dilihat hadiahnya, tapi ini sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan atas apa yang dicapai oleh Pak Harto semasa muda dulu. Kami sangat bangga dan berterima kasih mengharumkan nama Indonesia di mata dunia," ucapnya.
Menpora juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan informasi tentang keadaan Soeharto, seperti warga, perangkat kampung, Pemerintah Kota hingga media sehingga dirinya bisa mengetahui dan berkunjung.
"Saya yakin masih banyak Pak Harto-Pak Harto lain di luar sana yang pernah berjasa terhadap negeri ini. Orang seperti beliau ini pantas mendapat penghargaan dari pemerintah dan berbagai pihak," katanya.
Di masa mudanya, Soeharto yang kini berusia 68 tahun adalah atlet cabang olahraga atletik berbagai jenis, seperti lari, lompat hingga lempar, baik lempar lembing maupun tolak peluru. Meski memiliki keterbatasan karena tunanetra, tapi prestasinya begirtu mentereng, antara lain pada tahun 1976 di ajang Far East and South Games for Disabled (Fespic) Games yang merupakan pendahulu dari Asia Para Games atau ajang olahraga khusus menyandang disabilitas dan meraih emas nomor lari 100 meter.
Setahun berikutnya, di ajang sama di Paramanta dan Holroyd, Australia, ia meraih medali emas cabang olahraga lempar lembing dan perunggu di penthatlon yang memperlombakan lima cabang olahraga, yaitu lari, renang, lempar lembing, lompat jauh dan tolak peluru.
Tak itu saja, pada tahun 1981 ia mewakili Indonesia dalam olahraga booth di kota Leicester, Inggris, dan meraih memperoleh juara harapan sekaligus mendapat kesempatan bertemu Ratu Elizaberth.
Berbagai prestasi yang dicapainya mengantar Soeharto diundang ke Istana Presiden dan bertemu Presiden Soeharto untuk menerima penghargaan bagi para atlet disabilitas yang mengharumkan nama Indonesia.
Baca Juga: 'INAPGOC Itu Super Team yang Melayani Super Human'
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta