billboard mobile
HOME  ⁄  Olahraga

Sempat di Atas Angin, CLS Knight Akhirnya Kalah dari Mono Vampire

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Sempat di Atas Angin, CLS Knight Akhirnya Kalah dari Mono Vampire

Pantau.com - CLS Knights Indonesia mengalami kekalahan keduanya atas Mono Vampire dalam lanjutan ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018, Rabu malam, 21 Februari 2018, di GOR Kertajaya. Mario Wuysang dan kawan-kawan takluk 80-86.

CLS sempat berada diatas angin diawal pertandingan. Dua tembakan tiga angka Shane berhasil membuat unggul dengan 20-14 di awal kuarter.

Kuarter berikutnya masih menjadi milik anak-anak Surabaya. Walau demikian, performa permainan CLS Knights belum menunjukkan kinerja yang bagus, khususnya dalam eksekusi penyelesaian akhir. Mono Vampire hampir saja bisa mengejar saat mereka bisa mempersempit jarak angka  hanya menjadi satu setengah bola saja (24-27).

Untungnya momentum segera didapatkan kembali oleh para pemain CLS Knights. Power slam dunk Shane Edwards hasil assist Brian Williamsmempertegas dominasi timnya sekaligus menutup kuarter kedua 37-30. Shane Edward dan Frederick Lee Jones Lish bermain gemilang, keduanya mampu memberikan total sumbangan 26 poin (Shane 16 dan Frederick 10 angka).

Baca Juga: Kalah dari Saigon Heat, CLS Knights Indonesia Keluhkan Kinerja Wasit

Di kuarter ketiga, Mono Vampire mendapatkan momentum. Bahkan, berbalik unggul 60-57. Hilangnya Brian Williams dipertengahan kuarter ketiga (mengalami cedera pada bibir) dan gemilangnya pemain lawan Paul Christian Zamar menjadi penyebab CLS Knights tidak dapat menjaga margin kemenangannya. Meski CLS mampu melesatkan empat kali tembakan angka (satu Keith Jensen dan tiga kali Mario Wuysang), nyatanya Zamar lah yang menjadi penentu kebangkitan Mono Vampire, lewat total 13 angka yang dibuatnya pada kuarter ini.

Sempat saling silih berganti mengejar angka dikuarter keempat, akhirnya perlawanan gigih Ksatria Surabaya itupun pupus disaat detik-detik terakhir. Tembakan tiga angka disisa 16 detik yang dilepaskan Michael Anthony Singletary, menghukum tuan rumah untuk bisa mendapatkan kemenangan keempatnya, akhirnya mereka mengakui keunggulan Mono Vampire dengan skor akhir 86-80.

Michael Anthony Singletary menjadi pendulang angka terbanyak untuk timnya 31 angka dan tujuh rebound. Diikuti oleh rekannya Paul Christian Zamar 21 poin. Di kubu CLS Knights Indonesia tiga pemain berhasil mencetak double digit yakni Shane Edwards (24), Frederick Lee Jones Lish (19), Mario Wuysang (18). Hasil ini membuat peluang CLS Knights Indonesia semakin tipis untuk lolos kebabak playoff musim ini.

“Kita harus angkat topi untuk lawan. Meski saya hanya bisa menjelaskan setiap kekalahan selalu membekas untuk saya dan juga semua pemain untuk terus belajar. ABL musim ini berbeda saat saya masih di Laskar Driya. Sekarang ada tim dari China, Taiwan dan Hongkong. Levelnya juga lebih tinggi dengan liga lokal dan membuat pemain lokal harus improve untuk lebih giat berlatih lagi. Kami akan mempersiapkan kerangka tim untuk musim depan. Semua aspek harus dibenahi, pemain impor harus ada chemistry di awal, demikian juga dengan pemain lokal. Mungkin fans basket Indonesia saat ini hanya bisa melihat CLS kalah dan mereka mengingikan saya keluar. Tapi mereka tidak tahu sejarah ABL, dimana timnya rata-rata sudah banyak pengalaman. Paradigmanya mungkin membandingkan CLS saat di liga lokal, tapi ini sangat jauh berbeda, dari segi kompetisinya, level pemain asingnya, pengaturan travelnya dan juga faktor internal, “ komentar Koko lewat rilis yang diterima Pantau.com, Kamis (22/2/2018).

Ia pun juga berjanji akan memberikan kesempatan untuk pemain lokal di pertandingan selanjutnya. 

“Lihat Kaleb dan Firman. Saya berikan kesempatan mereka mampu menjawabnya. Dan sebagai informasi saya adalah pelatih yang paling lama memberikan kesempatan para pemain lokal dengan minute play yang banyak dibandingkan dengan tim ABL lainnya, pungkasnya.

Selanjutnya CLS Knights akan bertandang ke Vietnam. Mereka akan bermain pada 3 Maret 2018 menghadapi Saigon Heat.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta