
Pantau - Bondo nekat (Bonek) suporter Persebaya menitipkan asa besar pada Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir untuk membenahi sepakbola Indonesia. Diketahui, Erick Thohir terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2023 yang berlangsung di Hotel Shangri-La.
Husain Ghozali, perwakilan Bonek memandang bahwa Erick merupakan orang baru dalam lingkaran PSSI. Husain pun menyoroti Erick mesti bernyali membenahi sepakbola seperti yang dijanjikan selama berkampanye.
"Ini kan orang baru, Erick Thohir di federasi. Saya harap Erick Thohir yang di kampanyenya harus bernyali untuk pembenahan transformasi sepak bola Indonesia. Harus bernyali. Tunjukkan kepada insan sepak bola Indonesia kalau berani, bernyali," katanya, Kamis (16/2/2023).
Cak Conk, sapaan akrab Husain Ghozali ini juga menginginkan Erick lebih berani membenahi PSSI, salah satunya dengan memangkas satu generasi sejumlah 'muka lama' yang terlibat di PSSI saat ini.
"Dengan cara potong generasi orang-orang federasi yang ada saat ini, baik itu di tingkat pusat maupun ditingkat Asprov, potong satu generasi. Artinya tidak ada orang lama merecoki PSSI yang sekarang ini dan tidak ada double job, atau orang PSSI yang merangkap pengurus klub, ada dua kepentingan nantinya," jelas Cak Conk.
Cak Conk berharap Erick juga bisa merealisasikan janjinya pada saat kampanyenya yang hendak melakukan transformasi sepakbola. Jika tak bisa, maka Erick akan sama saja dengan pengurus-pengurus terdahulu.
"Makanya saya harap, tunjukkan kampanye Erick Thohir dengan waktu kapan hari, perlu nyali untuk transformasi. Kalau tidak, ya sama saja dengan orang-orang yang lama, kalau tidak bisa membuktikan," tegas Cak Conk.
Tak kalah penting, pembenahan sistem liga yang saat ini berada di titik nadir pascaTragedi Kanjuruhan yang menelan 135 jiwa. Pasalnya, saat ini Liga 1 tak ada sistem degradasi lalu Liga 2 dan 3 dihentikan.
"Setelah kejadian Tragedi Kanjuruhan, sepak bola ini ada pada titik nadir, karut-marut. Kebijakan dengan penonton atau tidak bukan ranah federasi lagi, tapi pihak luar yaitu institusi keamanan," tutur Cak Conk.
"Dan tidak adanya rasa keadilan bagi dunia sepak bola bagi pelaku kerusuhan Kanjuruhan yaitu masih adanya Arema yang masih ikut berkompetisi yang mengorbankan Liga 2, Liga 3 saat ini mati. Harusnya ada ketegasan dari federasi, Arema harus degradasi atau dibubarkan," imbunya.
Terakhir, ia mengajak segenap elemen suporter setelah Tragedi Kanjuruhan untuk lebih beradab dengan mengedepankan rivalitas yang sehat bukan yang salin membunuh dan merusak persaudaraan antaranak bangsa.
"Untuk suporter, ayo setelah kejadian Kanjuruhan, ayo kita menjadi suporter yang beradab, kalau ada rival. Rivalitas yang sehat bukan rivalitas yang saling membunuh, bukan rivalitas merusak anak bangsa, ayo kita menjadikan suporter ini menjadi pengawas Federasi sepak bola ini sendiri, biar sepak bola ini lebih baik dan berprestasi. Jangan hanya suporter membuat onar di sepakbola itu sendiri," tandas Cak Conk.
Husain Ghozali, perwakilan Bonek memandang bahwa Erick merupakan orang baru dalam lingkaran PSSI. Husain pun menyoroti Erick mesti bernyali membenahi sepakbola seperti yang dijanjikan selama berkampanye.
"Ini kan orang baru, Erick Thohir di federasi. Saya harap Erick Thohir yang di kampanyenya harus bernyali untuk pembenahan transformasi sepak bola Indonesia. Harus bernyali. Tunjukkan kepada insan sepak bola Indonesia kalau berani, bernyali," katanya, Kamis (16/2/2023).
Cak Conk, sapaan akrab Husain Ghozali ini juga menginginkan Erick lebih berani membenahi PSSI, salah satunya dengan memangkas satu generasi sejumlah 'muka lama' yang terlibat di PSSI saat ini.
"Dengan cara potong generasi orang-orang federasi yang ada saat ini, baik itu di tingkat pusat maupun ditingkat Asprov, potong satu generasi. Artinya tidak ada orang lama merecoki PSSI yang sekarang ini dan tidak ada double job, atau orang PSSI yang merangkap pengurus klub, ada dua kepentingan nantinya," jelas Cak Conk.
Cak Conk berharap Erick juga bisa merealisasikan janjinya pada saat kampanyenya yang hendak melakukan transformasi sepakbola. Jika tak bisa, maka Erick akan sama saja dengan pengurus-pengurus terdahulu.
"Makanya saya harap, tunjukkan kampanye Erick Thohir dengan waktu kapan hari, perlu nyali untuk transformasi. Kalau tidak, ya sama saja dengan orang-orang yang lama, kalau tidak bisa membuktikan," tegas Cak Conk.
Tak kalah penting, pembenahan sistem liga yang saat ini berada di titik nadir pascaTragedi Kanjuruhan yang menelan 135 jiwa. Pasalnya, saat ini Liga 1 tak ada sistem degradasi lalu Liga 2 dan 3 dihentikan.
"Setelah kejadian Tragedi Kanjuruhan, sepak bola ini ada pada titik nadir, karut-marut. Kebijakan dengan penonton atau tidak bukan ranah federasi lagi, tapi pihak luar yaitu institusi keamanan," tutur Cak Conk.
"Dan tidak adanya rasa keadilan bagi dunia sepak bola bagi pelaku kerusuhan Kanjuruhan yaitu masih adanya Arema yang masih ikut berkompetisi yang mengorbankan Liga 2, Liga 3 saat ini mati. Harusnya ada ketegasan dari federasi, Arema harus degradasi atau dibubarkan," imbunya.
Terakhir, ia mengajak segenap elemen suporter setelah Tragedi Kanjuruhan untuk lebih beradab dengan mengedepankan rivalitas yang sehat bukan yang salin membunuh dan merusak persaudaraan antaranak bangsa.
"Untuk suporter, ayo setelah kejadian Kanjuruhan, ayo kita menjadi suporter yang beradab, kalau ada rival. Rivalitas yang sehat bukan rivalitas yang saling membunuh, bukan rivalitas merusak anak bangsa, ayo kita menjadikan suporter ini menjadi pengawas Federasi sepak bola ini sendiri, biar sepak bola ini lebih baik dan berprestasi. Jangan hanya suporter membuat onar di sepakbola itu sendiri," tandas Cak Conk.
- Penulis :
- khaliedmalvino








