
Pantau - Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membahas nasib pelaksanaan Piala Dunia U-20.
Dalam rapat yang berlangsung pada pukul 19.40 WIB ini dibuka langsung oleh Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda dan dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Menpora, Muhadjir Effendy.
Syaiful mengatakan, Komisi X ingin mengetahui sejauh mana sikap pemerintah untuk merespons suara penolakan kehadiran timnas Israel. Hal ini yang membuat Indonesia terancam kehilangan statusnya sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Tanda-tanda Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, Lagu Soundtrack Hilang di Situs FIFA
"Kita ingin dua-duanya bisa dilaksanakan dan sikap pemerintah soal tidak boleh ada penjajahan, termasuk dukungan terhadap Palestina harus kita jaga," ujar Syaiful saat membuka rapat, Selasa (28/3/2023) malam.
Untuk itu, Syaiful ingin mengetahui sejauh mana komitmen pemerintah agar pelaksanaan Piala Dunia U-20 tetap bisa berjalan, dengan tetap memperhatikan aspirasi publik terkait polemik kehadiran timnas Israel.
"Karena itu kita mendorong pemerintah mengambil inisiatif secepatnya untuk mengambil jalan terbaik, karena waktunya sudah sangat mepet," lanjutnya.
Baca Juga: Curhatan Pemain Timnas Garuda Muda Buntut FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20
Seperti diketahui, suara penolakan kehadiran timnas Israel untuk mengikuti Piala Dunia U-20 semakin kencang. Belakangan, dua kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster juga menyuarakan hal serupa.
Hal ini membuat Indonesia terancam kehilangan haknya sebagai tuan rumah. Setidaknya, ada dua hal yang menjadi tanda, yakni pembatalan agenda drawing di Bali pada Jumat (31/3/2023) mendatang dan dihapusnya konten tentang soundtrack Piala Dunia U-20 di laman resmi FIFA.
Dalam rapat yang berlangsung pada pukul 19.40 WIB ini dibuka langsung oleh Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda dan dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Menpora, Muhadjir Effendy.
Syaiful mengatakan, Komisi X ingin mengetahui sejauh mana sikap pemerintah untuk merespons suara penolakan kehadiran timnas Israel. Hal ini yang membuat Indonesia terancam kehilangan statusnya sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Tanda-tanda Piala Dunia U-20 di Indonesia Batal, Lagu Soundtrack Hilang di Situs FIFA
"Kita ingin dua-duanya bisa dilaksanakan dan sikap pemerintah soal tidak boleh ada penjajahan, termasuk dukungan terhadap Palestina harus kita jaga," ujar Syaiful saat membuka rapat, Selasa (28/3/2023) malam.
Untuk itu, Syaiful ingin mengetahui sejauh mana komitmen pemerintah agar pelaksanaan Piala Dunia U-20 tetap bisa berjalan, dengan tetap memperhatikan aspirasi publik terkait polemik kehadiran timnas Israel.
"Karena itu kita mendorong pemerintah mengambil inisiatif secepatnya untuk mengambil jalan terbaik, karena waktunya sudah sangat mepet," lanjutnya.
Baca Juga: Curhatan Pemain Timnas Garuda Muda Buntut FIFA Batalkan Drawing Piala Dunia U-20
Seperti diketahui, suara penolakan kehadiran timnas Israel untuk mengikuti Piala Dunia U-20 semakin kencang. Belakangan, dua kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster juga menyuarakan hal serupa.
Hal ini membuat Indonesia terancam kehilangan haknya sebagai tuan rumah. Setidaknya, ada dua hal yang menjadi tanda, yakni pembatalan agenda drawing di Bali pada Jumat (31/3/2023) mendatang dan dihapusnya konten tentang soundtrack Piala Dunia U-20 di laman resmi FIFA.
- Penulis :
- Aditya Andreas