Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Main Imbang 0-0 Lawan PSMS Medan, Suporter Tuan Rumah Persiraja Banda Aceh Rusuh

Oleh Yohanes Abimanyu
SHARE   :

Main Imbang 0-0 Lawan PSMS Medan, Suporter Tuan Rumah Persiraja Banda Aceh Rusuh
Foto: Pendukung Persiraja Banda Aceh lempari pemain dengan Botol. (Tangkap layar)

Pantau - Pendukung tim Persiraja Banda Aceh merasa kecewa dengan hasil imbang tim idolanya saat menghadapi PSMS Medan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Sabtu (18/11/2023) malam. Usai pertandingan, para pendukung pun melempar botol ke tengah lapangan.

Kejadian itu berlangsung dalam laga lanjutan Liga 2 Musim 2023/2024. Para pemain PSMS dilempari dengan botol usai laga berakhir. Bus mereka juga dikepung sehingga para pemain baru dapat keluar dari stadion dini hari sekitar pukul 00.50 WIB, Minggu (19/11/2023).

Dalam video yang beredar, seluruh offisial dan pemain coba bertahan dengan bergerak ke tengah stadion untuk menghindari lemparan botol dari suporter tuan rumah.

Saking ketakutan, tim tamu terpantau tidak berani keluar lapangan selama kurang lebih 40 menit pascapertandingan.

Melihat kondisi tak memungkinkan, mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi hendak menjemput para pemain PSMS di lapangan. Namun, upaya itu diadang di pintu masuk oleh pendukung Persiraja.

Sampai dengan pukul 23:55 WIB, para supporter Persiraja berkerumun di depan stadion dan bus yang ditumpangi klub PSMS yang berjuluk Ayam Kinantan itu.

Striker PSMS Medan, Wahyu Rahmat Illahi mengatakan suasana di sekitar stadion mencekam seperti perang. Hal ini menimbulkan rasa cemas bagi para pemain yang berada di dalam bus.

"Suasana kek begini jadi otomatis jadi kayak enggak aman. Kami di sini cuma main bola sedangkan di luar kek mau perang," kata Rahmat kepada wartawan di tempat kejadian, Sabtu (18/11/2023) malam.

Dia menjelaskan pemain merasa tidak aman dengan suasana yang terjadi usai pertandingan. Mereka, bahkan, sempat bertahan di tengah lapangan karena tidak dapat masuk ke ruang ganti.

"Kami kayak enggak aman. Kami ingin dipulangkan kami sebaik-baiknya, kita bukan main di suatu daerah saja, di luar bisa jumpa lagi," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Pelatih PSMS Medan Miftahudin. Ia pun mengungkapkan adanya pemain dari klubnya yang dikeroyok dan dihantam oleh para pendukung tuan rumah di raung sempit usai laga. Ia pun menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi, ia mengklaim tengah berusaha memperbaiki citra sepak bola Indonesia menjadi lebih sportif.

"Kita sepak bola 90 menit, saya orang Indonesia berusaha memperbaiki sepak bola Indonesia, tapi kalau seperti ini gak mungkin lah saya sendiri. Pemain saya ada yang dikeroyok, dihantam, di ruang sempit seperti itu petugas enggak ada sama sekali," kata Miftahudin.

"Ini kan kita mau perang atau main bola? Saya mohon maaf kalau pemain saya ada salah, saya selaku pelatih tidak pernah mengajarkan hal negatif," imbuh dia.

Penulis :
Yohanes Abimanyu