Pantau - Dalam laga babak 16 besar Euro 2024 antara Portugal dan Slovenia, Cristiano Ronaldo tak kuasa menahan tangis setelah gagal mengeksekusi penalti krusial.
Pertandingan yang berlangsung sengit itu berakhir imbang 0-0 di waktu normal, memaksa kedua tim melanjutkan pertandingan ke babak perpanjangan waktu.
Portugal mendapatkan peluang emas di babak pertama perpanjangan waktu ketika wasit memberikan penalti kontroversial akibat pelanggaran terhadap Diogo Jota.
Ronaldo, yang telah mencetak 130 gol untuk Portugal dan sukses mengeksekusi 24 penalti terakhirnya, maju sebagai algojo. Namun, tendangannya berhasil diblok dengan baik oleh kiper Slovenia, Jan Oblak.
Oblak menjadi kiper pertama yang mampu menepis penalti Ronaldo sejak Gavin Bazunu dari Republik Irlandia pada September 2021.
Setelah peluit tanda berakhirnya babak pertama perpanjangan waktu dibunyikan, Ronaldo terlihat menangis di pinggir lapangan. Rekan setimnya, Diogo Dalot sampai harus menghampirinya untuk memberikan dukungan moral.
“Dia orang yang emosional, tentu saja, seperti yang bisa Anda lihat,” kata Jose Fonte, mantan rekan setim Ronaldo, kepada BBC sebelum adu penalti.
“Dia merasakan pertandingan itu, dan ini pasti akan menyakitinya,” lanjutnya.
Portugal gagal mencetak gol di babak tambahan sehingga pertandingan harus dilanjutkan ke adu penalti.
Dalam drama adu penalti tersebut, kiper Portugal, Diogo Costa tampil sebagai pahlawan setelah berhasil menggagalkan tiga algojo Slovenia.
Hal ini menjadikan dirinya satu-satunya kiper dalam sejarah Kejuaraan Eropa yang mampu menepis tiga penalti dalam satu adu penalti.
Ronaldo kembali maju sebagai eksekutor pertama untuk Portugal. Kali ini, ia berhasil menaklukkan Oblak meski arah tendangannya mampu dibaca.
Setelah mencetak gol, Ronaldo mengangkat tangannya seolah meminta maaf kepada para pendukung Portugal.
Penalti kedua Portugal dieksekusi dengan sempurna oleh Bruno Fernandes, sementara Bernardo Silva memastikan kemenangan dengan gol penalti ketiga.
- Penulis :
- Aditya Andreas
