
Pantau.com - Atlet para renang Indonesia, Jendi Pangabean, mengaku hanya akan fokus pada satu nomor untuk persiapan menuju Paralimpiade Tokyo 2020. Yaitu nomor 100 meter gaya punggung yang memang menjadi andalannya.Hal tersebut tentu sangat berbeda dengan penampilan di Asian Para Games 2018 Indonesia. Dimana Jendi turun di tiga nomor yaitu 50 meter gaya punggung, 100 meter gaya punggung, serta estafet.“Kalau saya nanti fokusnya di 100 punggung saja untuk paralimpiade karena itu spesialis saya. Jadi yang limitnya masuk dan bisa bersaing ya di 100 punggung,” ujar Jendi saat ditemui wartawan seusai mengikuti Tes Kompetisi Dasar (TDK) untuk seleksi PNS di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
Baca Juga: Bingung Saat Ujian Tes CPNS, Jendi Pangabean Itung Kancing Baju
Jendi pun mengaku masih banyak yang harus diperbaiki dari penampilannya di Asian Para Games 2018. Meski mampu meraih satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu, dia merasa penampilannya kurang memuaskan.“Kemarin di Asian Para Games bukan waktu terbaik saya (1 menit 7,45 detik). sebenarnya saya bisa 1,6. Mungkin karena terlalu grogi depan penonton banyak, jadi kurang maksimal. Sebenarnya dari catatan waktu cukup kecewa, tapi alhamdulillah masih bisa memberikan medali emas,” sambung Jendi.Namun, Jendi mengatakan belum memulai latihan secara normal pasca tampil di Asian Para Games 2018. Dia mengatakan, saat ini masih disibukkan dengan beberapa tes yang harus dijalani untuk menjadi PNS.Meski begitu, Jendi menjelaskan, akan memilih event apa yang akan diikuti pada 2019 untuk bisa masuk ke Paralimiade Tokyo 2020. Salah satunya adalah ASEAN Para Games 2019 Filipina yang memiliki poin besar.
Baca Juga: Menpora: Atlet Tidak Boleh Berhenti Gara-gara Menjadi PNS
“Yang jelas nanati ada ASEAN Para Games. Itu masuk itungan poin untuk Paralimpiade karena langsung dari APC (Asian Paralympic Committee). Kalau renang kan mainnya di limit. Jadi kalau limitnya lolos bisa masuk,” ucap dia.Lebih lanjut, Jendi mengungkapkan, lawan-lawan yang akan dihadapi di Paralimpiade 2020 pasti jauh lebih sulit dibandingkan Asian Para Games 2018. Mengingat, adanya keikutsertaan negara-negara Eropa yang menurut Jendi sangat kuat di nomor 100 meter gaya punggung.“Kalau di nomor saya itu banyak juara2 yang berasal dari Eropa,” pungkasnya.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta