Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Mengenal Senam Gelang-Gelang Olimpiade Paris 2024

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mengenal Senam Gelang-Gelang Olimpiade Paris 2024
Foto: Pesenam artistik putra Sumatera Selatan Rio Mai Chandra beraksi dalam nomor gelang-gelang cabang olahraga senam artistik perorangan putra PON Papua di Istora Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua Minggu (03/10/2021) (ANTARA)

Pantau - Senam gelang-gelang adalah olahraga yang memadukan kekuatan otot, kelenturan tubuh, serta ketepatan dalam setiap gerakan yang dilakukan pesenam di atas dua cincin yang digantung.

Gerakan-gerakan yang dilakukan para atlet terlihat seperti menentang gravitasi, memberikan efek visual yang sangat mengagumkan. Pesenam harus mempertahankan stabilitas tubuh dan menunjukkan kekuatan otot serta teknik sempurna untuk mendapatkan nilai tertinggi dari juri. Senam gelang-gelang memang menuntut tingkat dedikasi dan latihan yang sangat tinggi, karena setiap gerakan harus dilakukan dengan presisi yang luar biasa.

Pada Olimpiade Paris 2024, final Cincin Pria menjadi momen penting, di mana Liu Yang, atlet dari Tiongkok, berhasil mempertahankan gelarnya dengan meraih medali emas untuk kedua kalinya setelah sebelumnya sukses di Olimpiade Tokyo 2020. Liu Yang menunjukkan kepada dunia bahwa senam gelang-gelang bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga tentang keberanian, disiplin, dan semangat juang yang tinggi.

Baca juga: Jadi Prioritas DBON, Menpora Dito Ungkap Roadmap Pencak Silat Menuju Olimpiade 2028

Cara Melakukan Senam Gelang-Gelang

Senam gelang-gelang adalah cabang olahraga senam artistik yang memanfaatkan cincin sebagai alat utama. Cincin ini terbuat dari bahan logam atau kayu dan digantung dengan tali pada palang besar. Dalam kompetisi, pesenam akan melakukan berbagai gerakan yang menguji kekuatan, kelenturan, dan teknik mereka, dan setiap gerakan harus menunjukkan kemampuan fisik yang luar biasa. Senam gelang-gelang ini hanya dilakukan oleh atlet pria karena memerlukan tenaga yang sangat kuat untuk menguasainya.

Tata cara melakukan senam gelang-gelang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: gerakan dasar dan gerakan tingkat lanjut. Gerakan dasar adalah fondasi yang diperlukan sebelum pesenam dapat melanjutkan ke gerakan yang lebih rumit. 

Gerakan Dasar

Beberapa contoh gerakan dasar yang penting untuk dikuasai antara lain:

  • Support Hold: Gerakan statis yang mengharuskan pesenam untuk tetap tegak dengan tubuh sejajar tanah dan lengan lurus. Ini adalah posisi dasar untuk menunjukkan kekuatan tubuh bagian atas, terutama otot lengan dan bahu.
  • Handstand: Posisi tubuh terbalik dengan tangan menyentuh tanah, membutuhkan keseimbangan yang sangat baik serta kekuatan tubuh bagian atas, terutama di lengan dan bahu.
  • Muscle Up: Gerakan transisi dari posisi menggantung ke posisi dukungan di atas cincin. Gerakan ini menguji kombinasi kekuatan, teknik, dan momentum yang tepat untuk naik dari posisi menggantung.
  • Basic Swing: Gerakan dasar yang melibatkan tubuh yang mengayun bolak-balik, sambil menjaga kontrol dan posisi tubuh yang tepat. Gerakan ini melatih pesenam untuk mengatur ritme dan keseimbangan tubuh saat bergerak.
  • Kip: Gerakan ayunan yang menggunakan kaki untuk menghasilkan transisi dari posisi menggantung ke posisi pendukung pada cincin. Kip adalah salah satu gerakan dasar yang sangat penting karena mendasari banyak gerakan lain.
  • German Hang: Gerakan dasar yang melibatkan posisi tubuh menggantung terbalik dengan tangan melilit cincin. Gerakan ini menguji kekuatan bahu dan lengan yang kuat, serta fleksibilitas tubuh bagian atas.
  • Hanging in Tuck: Posisi menggantung dengan lutut terlipat ke dada. Gerakan ini menjadi dasar untuk berbagai gerakan profesional yang lebih rumit.
  • Pike and Straddle Shapes: Gerakan di mana tubuh harus menekuk di pinggul dengan kaki lurus untuk pike, dan posisi straddle mengharuskan pesenam membuka kaki selebar mungkin. Kedua gerakan ini membutuhkan fleksibilitas tubuh yang tinggi.

 

Baca juga: Afrika Selatan Mengajukan Minat Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2036!

Gerakan Tingkat Lanjut

Setelah menguasai gerakan dasar, pesenam dapat melanjutkan ke gerakan tingkat lanjut yang jauh lebih rumit dan menuntut penguasaan teknik yang sempurna. Gerakan tingkat lanjut ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikuasai oleh atlet profesional. Beberapa contoh gerakan tingkat lanjut dalam senam gelang-gelang meliputi:

  1. Back Lever: Gerakan di mana pesenam menggantung terbalik dengan tubuh sejajar dengan tanah dan menghadap ke atas. Untuk melakukan gerakan ini, pesenam harus mengandalkan kekuatan otot punggung dan lengan untuk menjaga tubuh tetap dalam garis lurus.
  2. Back Uprise: Gerakan transisi dari posisi menggantung ke posisi pendukung tanpa menggunakan kaki. Gerakan ini membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas yang sangat besar, terutama pada otot lengan dan bahu.
  3. Dislocate: Gerakan berayun ke depan diikuti dengan roll mundur sambil tetap memegang cincin dekat tubuh. Gerakan ini membutuhkan kontrol yang sangat baik serta kekuatan dan teknik yang luar biasa untuk menjaga keseimbangan.
  4. Front Uprise: Posisi transisi dari posisi menggantung ke posisi pendukung, namun kali ini pesenam menghadap ke depan. Gerakan ini membutuhkan kekuatan otot bahu dan dada yang kuat untuk mendukung tubuh ke posisi tegak.
  5. Iron Cross: Salah satu gerakan paling ikonik dalam senam gelang-gelang, di mana pesenam menggantung di cincin dengan lengan terulur ke samping dan tubuh tetap horizontal. Gerakan ini membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas yang luar biasa serta fleksibilitas di bahu dan dada.

Melalui latihan yang konsisten dan penguasaan teknik yang tepat, pesenam dapat menguasai berbagai gerakan ini. Senam gelang-gelang bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga mengenai penguasaan teknik, kontrol tubuh, serta ketepatan dalam setiap gerakan yang dilakukan. Keindahan dan tantangan dalam senam gelang-gelang menjadikannya salah satu cabang olahraga yang paling memukau di Olimpiade dan kompetisi internasional.

Baca juga: Menpora Dito: Pemerintah Komitmen Bangun Training Center Cabor Prioritas untuk Olimpiade 2028

Penulis :
Latisha Asharani