
Pantau - Pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia menjadi sorotan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pelatih asal Korea Selatan yang telah menangani Timnas Indonesia sejak 2019 ini resmi mengakhiri jabatannya setelah Piala AFF 2024, menandai akhir dari salah satu periode paling berwarna dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Pencapaian Bersejarah di Tengah Kontroversi
Meski pemecatan STY terjadi usai kegagalan Timnas Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2024, kiprah pelatih ini mencatatkan banyak momen bersejarah. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia mencapai babak 16 besar Piala Asia 2024, sesuatu yang belum pernah diraih dalam lebih dari dua dekade. Selain itu, STY berhasil membawa Timnas U-20 lolos ke Piala Dunia U-20 sebelum turnamen tersebut batal digelar di Indonesia.
Baca Juga:
Di Tengah Spekulasi Masa Depan, STY Ucapkan Rasa Bangga Terhadap Skuad Garuda Muda
"Dia meninggalkan warisan besar bagi sepak bola Indonesia, terutama dalam hal pembinaan pemain muda dan mentalitas tim," ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Piala AFF: Turnamen yang Jadi Batu Sandungan
Namun, Piala AFF 2024 menjadi titik balik karier STY di Indonesia. Memilih mengandalkan pemain muda U-23 dalam turnamen tersebut, Indonesia harus puas finis di peringkat ketiga Grup B, gagal melaju ke semifinal. Keputusan ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, meskipun STY berdalih langkah tersebut untuk membangun fondasi jangka panjang.
"Kami memahami ambisinya untuk mengembangkan tim, tetapi hasil di Piala AFF menjadi perhatian publik yang sulit diabaikan," kata Erick.
Keputusan PSSI: Rencana yang Sudah Lama Dipertimbangkan
Ketua Umum PSSI mengungkapkan bahwa keputusan mengakhiri kontrak STY sudah dipertimbangkan sejak Oktober 2024, setelah pertandingan melawan China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, padatnya jadwal pertandingan membuat keputusan tersebut ditunda hingga akhir Piala AFF.
"Ini bukan keputusan mendadak, tetapi waktu terbaik untuk perubahan adalah setelah turnamen besar selesai," jelas Erick dalam konferensi pers di Jakarta.
Sorotan Media Internasional
Media Korea Selatan, termasuk Yonhap dan KBS, menyoroti pemecatan STY sebagai momen kontras dengan keberhasilan pelatih Korea Selatan lainnya, Kim Sang-sik, yang membawa Vietnam menjuarai Piala AFF 2024. Yonhap menggambarkan pemecatan ini sebagai langkah yang mengejutkan, mengingat kontribusi besar STY sebelumnya.
Apa Selanjutnya untuk Timnas Indonesia?
Dengan berakhirnya era STY, PSSI kini menghadapi tantangan baru untuk menemukan pelatih yang mampu melanjutkan fondasi yang telah dibangun. Erick Thohir menyebut proses seleksi pelatih baru akan difokuskan pada keberlanjutan program pembinaan pemain muda dan hasil jangka pendek yang kompetitif.
Sementara itu, Shin Tae-yong meninggalkan Timnas Indonesia dengan banyak kenangan, baik dari prestasi yang membanggakan maupun kontroversi yang mengiringi perjalanannya. Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, nama STY akan selalu dikenang sebagai pelatih yang membawa perubahan besar dalam dinamika tim Merah Putih.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah