
Pantau - Dunia tinju akan segera memasuki babak baru dengan hadirnya liga revolusioner yang tengah dalam tahap finalisasi. Mark Shapiro, Presiden dan Kepala Operasi TKO, mengonfirmasi bahwa kesepakatan dengan Turki Alalshikh hampir mencapai titik akhir. Liga tinju yang telah lama menjadi perbincangan ini diyakini akan membawa perubahan signifikan dalam olahraga adu jotos tersebut.
Keinginan untuk menghadirkan liga tinju inovatif bukanlah hal baru bagi Dana White, Presiden UFC. Selama bertahun-tahun, ia bercita-cita membangun kompetisi yang tidak hanya menampilkan pertarungan berkualitas, tetapi juga menghadirkan produksi dan penyiaran yang lebih menarik bagi penggemar. Kini, visi itu semakin mendekati kenyataan, dengan beberapa detail penting dari kesepakatan yang mulai terungkap. Dalam panggilan pendapatan terbaru, Mark Shapiro mengungkapkan tiga poin utama yang menjadi landasan perjanjian ini:
- Pendapatan Besar – UFC berpotensi memperoleh keuntungan hingga USD10 juta dari setiap acara yang mereka bantu selenggarakan.
- Kepemilikan Tanpa Investasi – UFC akan mendapatkan bagian kepemilikan di liga tinju ini tanpa harus mengeluarkan modal atau menanggung biaya operasional.
- Kesepakatan Segera Diresmikan – Pembentukan liga ini diperkirakan akan segera diumumkan setelah serangkaian pertemuan intensif antara delegasi TKO dan perwakilan Arab Saudi di London.
Baca juga: Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Jalani Perawatan Intensif
"Kami hampir mencapai kesepakatan dengan pihak Saudi untuk membentuk liga tinju baru, di mana TKO akan berperan sebagai produser, promotor, dan bertanggung jawab atas seluruh operasional harian liga ini," ujar Shapiro, dikutip dari GiveMeSport pada Minggu (2/3/2025). "Kami akan menerima pembayaran lebih dari USD10 juta per acara. Sekali lagi, kami tidak perlu mengeluarkan dana sepeser pun, tidak ada investasi, dan tidak ada biaya operasional yang harus kami tanggung," tambahnya.
Liga ini akan berfokus pada petinju yang tengah naik daun, bukan pada juara dunia yang sudah mapan. Dengan demikian, nama-nama besar seperti Terence Crawford, Naoya Inoue, dan Oleksandr Usyk kemungkinan tidak akan menjadi bagian dari liga ini. Sebaliknya, petinju-petinju berbakat yang masih membangun reputasi, seperti Callum Walsh yang dipromosikan oleh Dana White, berkesempatan besar untuk bersinar di ajang ini.
Jika kesepakatan ini benar-benar terwujud, dunia tinju akan memasuki era baru yang lebih kompetitif dan menarik. UFC, yang selama ini mendominasi olahraga bela diri campuran (MMA), kini berpotensi menjadi kekuatan besar dalam industri tinju. Dengan dukungan penuh dari Arab Saudi dan kepiawaian Dana White dalam mengelola pertunjukan olahraga, liga ini bisa menjadi salah satu yang paling berpengaruh dalam sejarah tinju modern. Para penggemar kini tinggal menunggu pengumuman resmi yang akan menentukan arah masa depan olahraga ini.
Baca juga: Deretan Duel Tinju yang Paling Dinantikan pada 2025
- Penulis :
- Latisha Asharani