PSSI: Liga 1 2019 Bergulir Usai Pilpres

Pantau.com - Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) hingga saat ini belum menentukan kapan kompetisi Liga 1, Liga 2, serta Liga 3 2019 akan bergulir. Rencananya, jadwal kompetisi nasional tersebut baru akan dibahas pada kongres tahunan PSSI 2019 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, Minggu 20 Januari 2019.Meski masih belum dipastikan, Direktur Media PSSI, Gatot Widagdo, mengatakan kemungkinan besar kompetisi Liga 1 2019 akan bergulir selepas pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada 17 April mendatang. Artinya, kompetisi kemungkinan akan berlangsung akhir April 2019.“Rencanaya (sepak mula Liga 1 2019) selepas Pilpres. Ya, artinya bisa di akhir April,” kata Gatot, saat ditemui di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Sabtu (19/1/2019).

Baca Juga: Ini Alasan Jokdri Tak Jadi Penuhi Panggilan BareskrimPenentuan jadwal tersebut, kata Gatot memiliki risiko yang sangat besar. Mengingat, dengan molornya jadwal itu, maka kemungkinan besar kompetisi Liga 1 2019 akan berakhir pada akhir tahun atau Januari 2020.Namun, Gatot memastikan penentuan jadwal yang dilakukan sudah dipikirkan secara matang. Salah satunya mengenai jadwal kompetisi yang tidak bentrok dengan Piala Indonesia.“Makanya kesulitan kita di Indonesia itu adalah bagaimana kita menyusun jadwal ini karena banyak juga agenda yang harus kita jaga karena Pilres lah, atau kenapa PSSI tidak menggelar Piala Indonesia itu hampir berbarengan dengan liga sehinga pada saat selesai kompetisi itu ya sudah hampir sama selesainya,”“Kalau kita senang-senang saja, cuma kembali lagi pada klub, apa klub sanggup. Itu kan kita harus mempertimbangkan itu juga,” papar Gatot.

Baca Juga: Kongres PSSI Besok, Adakah Pembahasan Match Fixing ?

Permasalahan sepak mula memang masih menjadi masalah “klasik” di persepakbolaan Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, jadwal kompetisi yang tidak jelas cukup berimbas kepada Timnas Indonesia.Terbukti pada musim 2018, dimana kompetisi Liga 1 masih bergulir, Timnas Indonesia harus bermain di ajang Piala AFF. Hasilnya, banyak pemain yang fokusnya terbelah antara membela negara atau klub tempatnya bernaung.