
Pantau - Pelatih Timnas U17 Indonesia, Nova Arianto, menjelaskan bahwa alasan tidak dibawanya pemain diaspora Nicholas Mjosund ke Piala Dunia U17 2025 adalah karena keterbatasan waktu adaptasi yang berpotensi mengganggu chemistry tim.
Keterlambatan Bergabung Jadi Pertimbangan Utama
Nicholas Mjosund, yang bermain untuk Rosenborg U15 di Norwegia, baru bergabung dalam pemusatan latihan saat tim menjalani training camp di Dubai, hanya dua hingga tiga hari sebelum keberangkatan ke Qatar.
Nova menilai waktu tersebut terlalu singkat untuk membangun kekompakan, terutama karena Nicholas bersaing untuk posisi inti.
"Kalau secara adaptasi dan chemistry-nya kurang baik, takutnya akan jadi masalah," ungkap Nova Arianto.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini bukan karena kualitas sang pemain, melainkan semata demi keharmonisan permainan tim.
Kendala Akademik dan Aktivitas Klub
Selain persoalan adaptasi, Nova juga mempertimbangkan kesulitan Nicholas untuk mengikuti pemusatan latihan jangka panjang akibat komitmennya di klub serta pendidikan sekolah di Norwegia.
"Memang Nicholas masuk skema awal, tapi karena kesibukan klub dan sekolah, kami pahami itu," tambah Nova.
Dalam kasus pemain diaspora lainnya seperti Mike Rajasa yang bermain sebagai kiper di FC Utrecht, Nova menjelaskan peran penjaga gawang lebih mudah beradaptasi karena karakter posisinya berbeda dan Mike sudah bergabung sejak TC di Bali.
Indonesia Siap Hadapi Tiga Laga Grup di Piala Dunia U17
Indonesia akan menghadapi tiga laga berat di Grup F Piala Dunia U17 2025 yang berlangsung di Aspire Academy, Doha, Qatar.
Garuda Muda dijadwalkan melawan Zambia pada 4 November, Brasil pada 7 November, dan Honduras pada 10 November.
Nova berharap seluruh pemain yang dibawa bisa menunjukkan performa terbaik dan bermain solid sebagai satu kesatuan tim.
- Penulis :
- Gerry Eka








