Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Christopher Rungkat Dirikan Akademi Tenis IOTC, Fokus Bina Atlet Usia Dini dan Siapkan Pusat Latihan Asia Tenggara

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Christopher Rungkat Dirikan Akademi Tenis IOTC, Fokus Bina Atlet Usia Dini dan Siapkan Pusat Latihan Asia Tenggara
Foto: (Sumber:Petenis putra Indonesia Christopher Rungkat ditemui usai latihan persiapan SEA Games 2025 di lapangan tenis GBK, Jakarta, Jumat (5/12/2025).)

Pantau - Petenis nasional Christopher Rungkat resmi mendirikan akademi tenis bernama Inside Out Tennis Club (IOTC) untuk mendukung pembinaan atlet usia dini dan pengembangan tenis di Indonesia.

Christopher menjelaskan bahwa akademi ini lahir dari gairahnya yang besar terhadap dunia tenis, di mana hampir seluruh hidupnya ia habiskan sebagai atlet.

Ia menyebut pendirian IOTC sebagai bentuk kontribusi setelah masa karier profesionalnya berakhir.

Fokus Usia Dini dan Buka Peluang Internasional

IOTC dirancang membina pemain sejak usia sangat dini, mulai dari 4 hingga 5 tahun.

Fokus program saat ini adalah untuk kelompok usia di bawah 10 tahun, dengan pengembangan kelompok usia U-14 dan U-16 mulai tahun depan.

Tujuan dari pembinaan usia dini ini adalah membuka jalan karier atlet melalui jalur profesional maupun beasiswa di universitas Amerika Serikat.

Selain pembinaan teknis dasar, Christopher juga merancang IOTC menjadi pusat latihan bersama bagi pemain-pemain terbaik di Asia Tenggara.

Beberapa nama atlet nasional seperti Rifqi Fitriadi, Aldila Sutjiadi, dan Rafa Valentino disebut sebagai contoh pemain yang bisa terlibat dalam kolaborasi regional tersebut.

Ia berharap ke depannya, pemain unggulan dari Thailand dan Malaysia juga dapat bergabung untuk tumbuh dan berkembang bersama.

Masih Aktif Bertanding hingga Asian Games 2026

Meski telah membangun akademi, Christopher menegaskan dirinya masih aktif sebagai atlet dan berencana tetap bertanding hingga Asian Games 2026.

Ia akan memantau langsung perkembangan IOTC, dan akan mengevaluasi sejauh mana keterlibatannya di akademi setelah mengetahui kondisi fisiknya pasca Asian Games.

"Kalau masih sanggup secara fisik, saya akan terus bermain. Tapi kalau memang sudah waktunya, saya akan lebih fokus di akademi," ungkapnya.

Kurikulum Internasional dan Lokasi Uji Coba

Untuk mendukung kualitas pelatihan, IOTC menggandeng pelatih internasional seperti Robert Davis dari Amerika Serikat dan Sharin Jamal dari Singapura.

Para pelatih ini turut menyusun kurikulum pelatihan, termasuk program Red Ball dan Orange Ball yang disesuaikan untuk pembinaan anak-anak.

Christopher sengaja tidak menggunakan namanya sebagai nama akademi.

"Saya ingin orang-orang datang karena programnya, bukan karena nama Christopher Rungkat," ujarnya.

Saat ini, IOTC membuka sesi uji coba gratis di dua lokasi: Lebak Bulus dan Bintaro.

Program reguler sudah berjalan di Bintaro, sedangkan lokasi Lebak Bulus masih dalam tahap uji coba dan akan menjadi kelas reguler mulai Januari tahun depan.

Penulis :
Gerry Eka