Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Mereka yang Tak Tersorot Kamera Menjadi Sisi Sunyi SEA Games 2025 Thailand

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Mereka yang Tak Tersorot Kamera Menjadi Sisi Sunyi SEA Games 2025 Thailand
Foto: (Sumber: Petinju Indonesia Maikhel Roberrd Muskita (kanan) melihat lawannya petinju Filipina Eumir Felix Marcial (kiri) usai bertanding pada final tinju kelas 80 kilogram putra SEA Games 2025 Thailand di Chulalongkorn University, Bangkok, Jumat (19/12/2025). Maikhel Roberrd meraih perak setelah kalah dari Eumir Felix Marcial dengan skor 1-4, sementara perunggu diraih petinju Vietnam Manh Cuong Nguyen dan petinju Thailand Jakkapong Yomkhot. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/mrh/tom..)

Pantau - SEA Games 2025 di Thailand tidak hanya menghadirkan kisah kemenangan, podium tertinggi, dan lagu kebangsaan, tetapi juga menyisakan cerita sunyi para atlet Indonesia yang pulang tanpa medali.

Di Balik Emas dan Selebrasi

Kamera-kamera merekam selebrasi, air mata bahagia, dan pelukan kemenangan para atlet peraih medali emas.

Sorotan utama tertuju pada pencapaian, catatan rekor, dan angka-angka perolehan medali di papan klasemen.

Namun, di balik sorotan tersebut, ada kisah lain yang jarang mendapat ruang perhatian publik.

Kisah itu datang dari atlet-atlet yang kalah, tersingkir, dan harus menerima hasil yang tidak sesuai harapan.

Tulisan ini tidak berbicara tentang ofisial, strategi pertandingan, atau rapat evaluasi tim.

Fokus utama adalah atlet-atlet Indonesia di SEA Games 2025 yang tidak tertangkap kamera.

Mereka bukan tidak berjuang, tetapi hasil belum berpihak kepada mereka.

Kekalahan yang Tak Selalu Terlihat

Dalam dunia olahraga, kekalahan adalah bagian yang tidak terelakkan.

Namun, menerima kekalahan bukan perkara yang mudah bagi setiap atlet.

Bagi mereka, kekalahan berarti waktu, tenaga, dan masa muda yang telah dikorbankan belum berbuah hasil.

Kekalahan bukan sekadar angka di papan skor.

Kekalahan adalah runtuhnya harapan, target yang tak tercapai, serta beban emosional yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Indonesia mengirim lebih dari 1.000 atlet ke SEA Games 2025 di Thailand.

Hingga artikel ini ditulis, Indonesia telah mengumpulkan 91 medali emas.

Capaian tersebut patut disyukuri, namun juga menunjukkan bahwa lebih banyak atlet yang belum berdiri di podium.

Di balik keberhasilan itu, ada keheningan dan kekecewaan yang dialami banyak atlet.

Tangis yang ditahan, tatapan kosong, dan diam panjang di sudut arena jarang menjadi bahan pemberitaan.

Tulisan ini mengingatkan bahwa tidak semua perjuangan mendapat sorotan kamera, tetapi setiap usaha tetap layak dihargai dan dihormati.

Penulis :
Aditya Yohan