HOME  ⁄  Olahraga

Penutupan SEA Games 2025: Momen Emosional dan Kebanggaan Kontingen Indonesia di Panggung ASEAN

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Penutupan SEA Games 2025: Momen Emosional dan Kebanggaan Kontingen Indonesia di Panggung ASEAN
Foto: (Sumber: Ribuan atlet dan ofisial dari 54 cabang olahraga megikuti parade dalam rangkaian upacara penutupan SEA Games 2025 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (20/12) malam. ANTARA. M Mardiansyah Al Afghani.)

Pantau - Upacara penutupan SEA Games Thailand 2025 resmi digelar di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu malam, dengan pertunjukan kembang api yang memukau dan perpaduan musik tradisional serta modern sebagai simbol berakhirnya pesta olahraga Asia Tenggara yang penuh semangat persaingan dan solidaritas.

Selama lebih dari dua pekan, ribuan atlet dari negara-negara ASEAN berlaga dengan semangat menjunjung harga diri bangsa masing-masing.

Ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan juga pertaruhan identitas nasional, solidaritas kawasan, dan ambisi kolektif negara peserta.

Target, Tekad, dan Transformasi Kontingen Indonesia

Bagi Indonesia, SEA Games 2025 menjadi panggung strategis untuk menunjukkan tekad tidak lagi menjadi bayang-bayang negara lain.

Presiden Prabowo Subianto memberi pesan langsung kepada para atlet sebelum keberangkatan mereka.

"Saudara dapat tugas yang sangat mulia, bela negaramu, bela negaramu dan kalau kau berhasil, namamu tidak akan hilang dari pembicaraan, dari ingatan, dari narasi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.

Dengan target 80 medali emas, Indonesia mengerahkan kekuatan di 50 dari total 54 cabang olahraga yang dipertandingkan, menjadikan SEA Games edisi kali ini sebagai salah satu yang paling padat dalam sejarah.

Medali pertama datang dari cabang taekwondo, meskipun sempat muncul perdebatan dengan cabang kayak soal waktu pengesahan.

Namun, momen itu menjadi pemantik semangat dan simbol dimulainya efek domino prestasi yang menjalar ke banyak cabang lainnya.

Pendekatan kolektif diterapkan, antar cabang saling mendukung dan berbagi pengalaman, memperkuat manajemen emosi sebagai bagian dari strategi mental tim.

Regenerasi Atlet, Kisah Inspiratif, dan Perpisahan Emosional

Regenerasi atlet Indonesia tampil nyata lewat debutan muda yang mencuri perhatian.

Jason Donovan Yusuf dari cabang renang sukses meraih dua medali emas, membuktikan bahwa masa depan olahraga Indonesia telah datang.

Di cabang skateboard, Mikhayla Shanum Caya tampil sebagai atlet termuda dengan keberanian luar biasa.

"Saya ingin membanggakan negara," ujarnya singkat namun penuh makna.

Kisah mengharukan datang dari Justin Barki (tenis) yang menyumbangkan seluruh bonus kemenangan untuk korban bencana di Sumatra.

SEA Games kali ini juga menjadi panggung perpisahan bagi atlet senior seperti I Gede Siman Sudartawa (renang) dan Edgar Xavier Marvelo (wushu) yang menutup karier mereka dengan penuh elegansi.

Tidak kalah menginspirasi, atlet perempuan seperti Diananda Choirunisa (panahan), Medina Warda Aulia (catur), dan Dewi Laila Mubarokah (menembak) tetap bertanding meskipun tengah mengandung, menunjukkan kekuatan mental dan profesionalisme sejati.

Lebih dari sekadar arena kompetisi, SEA Games 2025 menjadi panggung cerita tentang keberanian, pengorbanan, air mata, dan semangat pantang menyerah dari para pejuang olahraga Merah Putih.

Penulis :
Gerry Eka