Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Joko Driyono Tampil dengan 'Wajah Baru', akankah Menyusul?

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Joko Driyono Tampil dengan 'Wajah Baru',  akankah Menyusul?

Pantau.com - Konon salah satu cara Joko Driyono agar pemberantasan pengaturan skor dihentikan oleh Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri adalah tiba-tiba menyelenggarakan Piala Presiden 2019, dengan tergesa-gesa dan tanpa persiapan memadai.

Jokdri, panggilan akrab Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), itu coba tampil dengan “wajah baru”. Namun faktanya, langkah satgas justru makin kencang.

Setelah menyegel kantor PT Liga Indonesia, Rabu 30 Januari 2019, Satgas Antimafia Bola kemudian tanggal 1 Februari melakukan penggeledahan lagi kali ini di dua lokasi, yaitu kantor PT Liga Indonesia (LI) dan kantor PT Gelora Trisula Semesta (GTS).

Baca Juga: PSSI! Ini Salah Satu Cara Hindari Pengaturan Skor

Penggeledahan di PT Liga Indonesia merupakan tindak lanjut dari penyegelan sebelumnya. Polri sepertinya sudah mengetahui niat 'ada udang di balik batu' Jokdri untuk mencari pintu selamat dari kemelut match fixing (skandal pengaturan skor pertandingan) yang membelitnya.

“Kita apresiasi langkah satgas yang makin kencang. Yakinlah, satgas tak akan berhenti sampai pemberantasan match fixing telah benar-benar tuntas sampai ke aktor intlektualnya,” ungkap Komisioner Bidang Hukum Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Erwin Mahyudin SH di Jakarta, Senin 4 Februari 2019.

KPSN adalah pihak yang menginisiasi pemberantasan match fixing yang mulai bergerak bersama Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sejak turunnya Sprin/4976/X/2018/Bareskrim tertanggal 29 Oktober 2018, dan kemudian diperkuat Polri dengan membentuk Satgas Antimafia Bola pada 22 Desember 2018.

Pasca-mundurnya Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua Umum PSSI dalam Kongres PSSI di Bali, Minggu 20 Januari 2019, apalagi setelah dibahas khusus dalam program “Mata Najwa” di Trans TV, Rabu 23 Januari, sejumlah orang berniat maju menjadi calon Ketua Umum PSSI, termasuk Erick Thohir, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin di Pilpres 2019. Menanggapi munculnya Erick, Erwin Mahyudin berkomentar singkat.

Baca Juga: Kantor Komdis PSSI Digeledah, Ini Tanggapan Ratu Tisha

“Mas Erick sebaiknya fokus pada tugas yang sudah diamanahkan Presiden Jokowi. Mari kita jaga bersama marwah Presiden dengan sikap konsisten,” ujanya.

Seperti diberitakan, Satgas Anti Mafia Bola terus mengusut kasus match fixing di Liga Indonesia. Satgas telah menggeledah kantor PSSI dan menyita sejumlah bukti transaksi keuangan PSSI pada 2017 hingga 2018 atau saat PSSI dipimpin Edy Rahmayadi.

Dalam dokumen yang disita terdapat sejumlah informasi tentang pengaturan pertandingan Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Satgas juga telah memeriksa Jokdri dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua Umum I PSSI sebagai saksi, bahkan satgas kemudian menyegel kantor Jokdri di Rasuna Office Park, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sejauh ini Satgas Anti Mafia Bola telah menetapkan 11 orang sebagai tersangka match fixing, termasuk Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI Johar Lin Eng, dan anggota Komite Disiplin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih. Akankah Jokdri yang kini tampil dengan 'wajah baru' menyusul?

Penulis :
Tatang Adhiwidharta