Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Gelar Juara Persija Dituding Dibantu Wasit, Ismed Sofyan Meradang

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Gelar Juara Persija Dituding Dibantu Wasit, Ismed Sofyan Meradang

Pantau.com - Dunia persepakbolaan Indonesia kini tengah menghadapi situasi pelik. Kasus pengaturan pertandingan menjadi permasalahan klasik yang tengah coba diselesaikan oleh pihak kepolisian. Hasilnya, sejumlah pejabat tinggi Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) kini berstatus tersangka.

Kasus dugaan adanya pengaturan pertandingan semakin ramai saat salah satu stasiun televisi swasta menggelar acara talkshow beberapa hari lalu. Dimana, acara yang dipandu Najwa Shihab itu menghadirkan anggota perangkat pertandingan.

Pria yang mengenakan topeng tersebut bercerita kalau memang ada pengaturan pertandingan dalam beberapa laga Liga 1 2018. Beberapa pertandingan tersebut adalah Arema FC vs Borneo FC, Borneo FC vs PSM Makassar, Bali United vs Persela Lamongan, dan Persija Jakarta vs Mitra Kukar, serta pertandingan di Piala Presiden 2018 antara Bhayangkara FC vs Arema FC.

Baca Juga: Hanya 3 Tim yang Disebut Bersih, Kapten TIRA Persikabo Sakit hati

Laga Persija kontra Mitra Kukar tentu yang paling menyita perhatian. Mengingat, pertandingan tersebut merupakan penentu gelar juara yang didapat Macan Kemayoran.

Persija yang saat itu berhasil meraih kemenangan 2-1 berhasil memastikan diri mengangkat trofi Liga 1 2018 yang sudah absen selama 17 tahun. Tim asuhan Stefano Cugurra saat itu berhasil meraih juara setelah unggul satu poin dari PSM Makassar di tempat kedua.

Tidak terima dengan pernyataan narasumber tersebut, pemain gaek Persija Ismed Sofyan pun meradang. Mantan kapten Macan Kemayoran itu bahkan menantang narasumber tersebut untuk memberikan bukti jika memang ada kecurangan pada laga Persija kontra Mitra.

“Sebenarnya jangan ngomong saja, tolong dibuktikan. Segala sesuatu kan harus pakai bukti. Orang bisa saja ber-statment tapi kan butuh bukti,” kata Ismed saat ditemui di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi.

Meski tengah mengalami situasi yang kurang mengenakan, Ismed mengaku tidak terlalu terganggu. Pemain 39 tahun tersebut menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan pengaturan pertandingan kepada Satgas Antimafia Sepakbola Bola.

“Kalau saya rasa sih itu tidak mengganggu, itu kan memang tugasnya Satgas (Antimafia Bola). Saya pikir satgas sangat bijaksana menyikapi permasalahan ini. Mungkin ada beberapa oknum yang mencoba memperkeruh suasana. Kami sebagai pemain hanya fokus latihan dan bermain," ia menambahkan,” pungkas Ismed.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta