Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Gagal Juara di New Zealand 2019, Praveen/Melati Diminta Konsisten

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Gagal Juara di New Zealand 2019, Praveen/Melati Diminta Konsisten

Pantau.com - Ganda Campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal meraih gelar juara New Zealand Open 2019 usai ditunduk dari wakil Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor 14-21, 21-16, 27-29 dalam laga yang berlangsung di Eventfinda Stadium, Auckland, Selandia Baru, Minggu (5/5/2019).

Dengan demikian, Indonesia untuk sementara belum dapat membawa pulang titel dari New Zealand Open 2019. Walaupun masih ada asa meraih gelar juara melalui dua wakil lainnya yang menjadi finalis, Jonatan Christie (tunggal putra) dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra).

Pada laga pertama pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, intens menyerang pertahanan Preveen/Melati dari awal memulai laga hingga gim pertama berakhir. Bahkan Preveen/Merlati harus tertingga dan mengalah dengan margin mencapai tujuh poin.

Namun gagal memenangi gim pembuka mendorong Praveen/Melati bermain lebih agresif pada gim kedua, bahkan pemain peringkat 8 dunia itu terus menekan hingga berhasil memperoleh beberapa poin beruntun. Meski pasangan asal Malaysia tersebut mengejar, namun Preveen/Melati berhasil mengakhiri gim kedua dengan bagus.

Baca juga: New Zealand Open 2019: Indonesia Sukses Tempatkan 3 Wakilnya di Final

Namun memasuki gim penentu tidak cukup muda untuk mematikan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016 tersebut. Di mana Praveen/Melatih telah unggul jauh namun pasangan Chan/Goh berhasil mengejar tipis hingga mereka mampu mengimbangi 17-17, dan laga terus berlanjut hingga memasuki adu setting poin, tapi pertandingan belum berakhir hingga terakhir mereka berhasil imbang 27-27 dan akhirnya Chan/Goh berhasil keluar sebagai juaranya.

Menanggapi hal ini Pelatih Ganda Campuran, Richard Mainaky mengatakan jika dilihat dari head to head sebenarnya pasangan Praveen/Melati lebih unggul tapi hal itu tidak menjamin karena permainan mereka dinilai kurang konsisten sehingga kalah secara dramatis tentu saja pasti terjadi. Dengan kekalahan ini catatan pertemuan Preveen/Melati pun menjadi 3-2 atas Chan/Goh.

"Preveen/Melati memang menurut saya masih membutuhkan konsisten dalam menampilkan permainan terbaiknya dalam setiap turnamen yang diikutinya. Walaupun sebenarnya mereka saat bertanding hanya perlu bersabar," ujar Richard Mainaky saat dihubungi Pantau.com, Minggu (5/5/2019).

Bukan hanya itu Richard juga mengatakan jika sebenarnya sudah mewanti-wanti permainan anak asuhnya tersebut untuk bisa bermain lebih ulet dan sabar karena memang pasangan Chan/Goh bermain cukup baik dalam setiap pertandingan. Catatan keunggulan dari pertemuan sebelumnya pun tak berguna jika mereka belum bisa konsisten dalam bermain.

"Saya bilang harus lebih bersabar, tidka buru-buru karena kita tau bahwa pasangan Malaysia cukup kuat dalam permainan dengan pola bertahan. Dan saya masih tunggu permainan konsisten mereka," tuntasnya.

rn
Penulis :
Widji Ananta