Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

Karir Pemain Kelas Dunia yang Berakhir di Klub Antah Berantah

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Karir Pemain Kelas Dunia yang Berakhir di Klub Antah Berantah

Pantau.com - Siapa pun yang bermain dengan salah satu klub kecil akan memimpikan bermain sebagai pemain top di sebuah tim tenar.

Bayangkan saja apa jadinya jika melihat Lionel Messi bermain untuk tim tarkam di kampung Sobat Pantau.com atau Cristiano Ronaldo memutuskan pensiun di tim amatir. Tentu saja, ini bukan hanya fantasi. Kadang, pemain yang memiliki nama tenar secara tak terduga bergabung dengan klub bola antah berantah.

Hal ini menarik untuk disimak, karena sepakbola bukan hanya sekadar uang, popularitas tapi juga menyenangkan hati. Siapa sajakah pemain top yang memutuskan pensiun di tim antah berantah?

5. Eric Djemba-Djemba bermain Gratis setelah Gagal di Manchester United

Eric Djemba-Djemba ketika membela Man United. (Foto: The Express)

Mantan pemain internasional Kamerun, Eric Djemba-Djemba, dianggap sebagai salah satu pemain terburuk yang pernah didatangkan Manchester United. Meskipun begitu, ia pernah menjadi bagian dari salah satu klub terbesar di dunia.

Bukan itu masalahnya. Setelah meninggalkan Man United, Djemba-Djemba sempat berkeliling dunia, bermain untuk klub di Qatar, India, Israel hingga Indonesia. Namun, akhirnya ia memutuskan untuk menutup karirnya di klub amatir Swiss, FC Vallorbe-Ballaigues. Di sana Djemba-djemba bermain secara gratis di kompetisi tingkat kelima Swiss.

Tentu, sebuah jalan panjang untuk bisa jatuh cinta pada seorang pria yang pernah direncanakan untuk menggantikan Roy Keane di skuad Manchester United itu.

4. Legenda Arsenal bermain untuk klub kampung di Wales

Paul Merson ketika membela Arsenal. (Foto: The Sun)

Paul Merson merupakan nama besar dalam sepakbola Inggris. Dia membuat lebih dari 300 penampilan untuk Arsenal dan juga pernah membela Aston Villa dan Portsmouth, belum lagi dirinya pernah membela Timnas Inggris sebanyak 21 kali.

Menyusul karir bermainnya yang keren di masa itu, kini Merson abnting setir menjadi Pandit sepakbola di Sky Sports.

Kembali lagi untuk karir bermainnya, Merson pernah membela klub Wales di strata ketiga yakni Welshpool FC. Klub itu berhasil membuat Merson bermain di liga pada tahun 2012. Merson bergabung dengan pemain muda Wales, bersama dengan mantan pemain profesional lainnya yakni Chris Kamara. Merson pernah mencetak gol untuk Welshpool, tetapi ia tidak membawa timnya menang.

Lima tahun kemudian, Merson kembali muncul di mana karirnya bak piramida terbalik, kali ini ia bergabung dengan Caerau, bermain di klub strata kelima Swiss. Ia membuat penampilan tunggal untuk klub, sebagai bentuk bantuan kepada presiden klub yang merupakan sahabatnya.

Sedihnya, pertandingan itu ditinggalkan karena gagal mendapatkan sorotan. Namun Merson masih membantu Caerau untuk berjuang hingga musim 2017 ketika itu usianya 49 tahun.

3. Kiper legendaris ini bantu klub masa kecilnya

Van der Sar membela klub pertama yang ia bela di ujung karirnya sebagai pesepakbola. (Foto: Istimewa)

Edwin van der Sar kembali ke klub tempat ia bermain sepakbola pertamanya. Van der Sar mungkin menjadi salah satu kiper terhebat sepanjang masa. Setelah mengalami kesuksesan luar biasa bersama Ajax dan Manchester United, serta tim nasional Belanda.

Van der Sar, tanpa diragukan lagi, adalah seorang pria yang memiliki kemampuan luar biasa. Ketika memutuskan pensiun pada 2011 di Manchester United, ia pernah membantu tim divisi empat Belanda, VV Noordwijk.

Ketika itu, VV Noordwijk mengalami krisis kiper pada 2016. Lima tahun tak pernah merumput, tak membuat Van der Sar canggung, justru ia membuat fans senang melihat mantan kiper Juventus itu beraksi di bawah mistar.  

Memang, Van der Sar hanya bermain satu kali saja. Pria berusia 48 tahun itu tampil begitu prima, di mana ia membuat penyelamatan penalti dan membantu Noordwijk yang diisi pemain muda bermain imbang 1-1.

2. Bintang Juventus jadi pemain-manajer di tim non-liga

Edgar David menjadi pemain sekaligus pelatih di tengah lapangan bersama Barnet FC. (Foto: Express)

Edgar Davids merupakan salah satu gelandang pengangkut air yang begitu disegani di atas lapangan hijau. Betapa tidak, ia pernah bermain untuk Ajax, Juventus dan Barcelona.

Jadi, pada Oktober 2012 ketika Davids menandatangani perjanjian untuk menjadi pemain-manajer di klub League 2 yaitu Barnet. Meski merasakan sedikit sorotan, pria asal Belanda itu tidak mengecewakan. Ia menjadi pelatih dan pernah menurunkan dirinya sendiri di lini tengah serta mengenakan jersey nomor 1.

Meskipun Davids tampil memberikan yang terbaik, Barnet harus terdegradasi dari Football League. Kemudian, maestro lini tengah ini bermain untuk klub London Selatan di divisi lima sepakbola Inggris hingga Januari 2014.

1. Legenda Brasil bermain di divisi 9 Inggris

Socrates saat membela Timnas Brasil. (Foto: The Telegraph)

Disebut Pele sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa, Socrates yang menjadi kapten Brasil di Piala Dunia 1982. Setahun kemudian, ia dinobatkan sebagai Pemain Amerika Selatan Terbaik.

Wajar jika dikatakan bahwa Socrates adalah pemain yang sangat baik.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu membuat penampilan tunggal bersama Yorkshire, pada tahun 2004. Ini dilakukan setelah 15 tahun ia resmi menggantung sepatu.

Pada usia 50, Socrates hampir tidak dalam performa puncak. Ia hanya mengelola si kulit bundar selama 12 menit sebagai pemain pengganti di Liga Sepakbola bagian Timur County Utara, tepatnya tingkat kesembilan dari sepakbola Inggris. Socrates melakukan ini bukan untuk kembali menembus Timnas Brasil.

Pemain yang tutup usia di usia 54 tahun itu sempat bermain guna membantu rekannya, Garforth Simon Clifford. Penampilannya membantu klub untuk mendatangkan penonton lebih dari 3.000 orang.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta