
Pantau.com - Pemerintah Provinsi Aceh dan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) beberapa waktu lalu kompak menolak Liga Kemenpora sepakbola putri U-17 yang berlangsung di Lhokseumawe. Menurut ulama Aceh, sepakbola putri itu hukumnya haram.
Baru-baru ini, sejumlah anggota organisasi massa dan juga organisasi intra-kampus, mengecam serta menolak kompetisi sepakbola putri. Menurutnya, Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat islam jadi tidak wajar melaksanakan kompetisi sepakbola putri.
"Aceh sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, tidak wajar melaksanakan kegiatan semacam itu, karena menjatuhkan harkat dan martabat rakyat Aceh," kata Presiden Mahasiswa UIN Ar Raniry Banda Aceh, Rizki Ardial, Senin 8 Juli 2019.
Memang tahap seleksi pemain sepakbola putri khusus U-17 telah digelar pada 30 Juni 2019 di Stadion PT Perta Arun Gas di Lhokseumawe. Pelaksanaan kompetisi ini dinilai mencoreng kultur masyarakat. Rizki mendesak pemerintah setempat membatalkan keberlangsungan liga tersebut karena bisa menimbulkan degradasi moral.
Baca Juga: Beda Nasib Antara Shaherkhani dan Miftahul Jannah Soal Larangan Jilbab di Judo
"Saat penerapan syariat Islam secara kaffah sedang kita upayakan di Aceh, maka jangan ada upaya dari pihak lain untuk mengganggu dengan hal-hal yang demikian," tambahnya.
Apabila perhelatan sepakbola putri tetap digelar di provinsi paling barat Indonesia ini, maka kemungkinan akan terjadi konflik kepentingan yang dapat memecah kedamaian dalam masyarakat di Aceh. Pihaknya, bakal mengancam akan turun langsung ke lapangan sepakbola, apabila tidak mengindahkan peringatan yang diberikan kalangan mahasiswa tersebut.
"Kami menolak segala bentuk kegiatan bertentangan syariat Islam, dan kearifan lokal masyarakat Aceh. Karena hal itu (sepakbola putri) sangat bertentangan dengan harkat, martabat, dan marwah perempuan Aceh yang berlandaskan syariat Islam dan kearifan lokal," ujar Koordinator Aksi, Teungku Sulaiman Lhokweng.
Sekadar informasi, Ormas dan OKP Pengawal Syariat Islam Kota Lhokseumawe pada pekan ini menyatakan secara tegas menolak sepakbola puteri U-17 yang akan dilaksanakan di Lhokseumawe pada Juli hingga September 2019.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta