
Pantau.com - Kehidupan pesepakbola selalu menarik perhatian banyak orang, terutama soal perjalanan hidup. Matthijs de Ligt salah satu pemain sepakbola yang memiliki kisah hidup unik, dalam artian di usia yang sangat muda, ia mampu menyihir banyak klub top Eropa tertarik padanya.
Well, semua orang tahu de Ligt merupakan salah satu bek paling cerdas di dunia. Tak salah, jika Juventus begitu tertarik mendapatkannya hingga bersaing dengan Barcelona, PSG dan Manchester United. Namun, hanya sedikit yang mengetahui latar belakang kehidupan mantan kapten Ajax Amsterdam tersebut.
Mari kita mulai, Matthijs de Ligt lahir pada tanggal 12 Agustus 1999 dari seorang Ibu bernama Vivian de Ligt dan ayahnya, Frank de Ligt di Leiderdorp, sebuah kota yang terletak di Belanda bagian barat.
Baca juga: Juventus Sepakat Datangkan De Ligt dengan Mahar Rp1,17 Triliun
Keluarga de Ligt. (Foto: Lifebooger)
Tak lama setelah kelahiran de Ligt, orang tuanya pindah ke Abcoude, sebuah kota di selatan Amsterdam. Selain mendapatkan peluang ekonomi yang lebih baik, mereka begitu cinta dengan tim sepakbola Ajax.
Matthijs de Ligt merupakan anak satu-satunya Vivian dan Frank. Beberapa tahun kemudian, Vivian memiliki saudara kandung yang melahirkan anak kembar Fleur dan Wouter. Hingga saat ini mereka merupakan anggota keluarga Ligt yang bahagia.
Kepemimpinan de Ligt sudah terlihat sejak kecil, adik laki-lakinya, Wouter merasa beruntung memiliki saudara lelaki yang ikatan batinnya terjalin sejak kecil. Bahkan ketika malam atau di dalam kegelapan sekalipun de Ligt tetap menjaga saudaranya dari rasa takut.
Matthijs bersama dengan saudaranya. (Foto: Lifebooger)
Dalam sebuah catatan pribadi, Matthijs dianggap sebagai seseorang yang selalu menjaga saudara kembarnya dan tidak pernah takut menghadapi pengganggu di sekolah.
Menurut AjaxShowTime, salah satu guru Matthijs pernah berkata, "Jika seseorang di kelasnya atau saudara kandungnya diintimidasi, Matthijs tidak melakukan apa yang dilakukan orang pada umumnya seperti melarikan diri. Malahan dia akan berdiri paling depan untuk para pengganggu itu," ujarnya.
Tenis merupakan olahraga pertama Matthijs de Ligt. (Foto: lifebooger)
Bola Berawal dari Tangannya
Matthijs tidak pernah berpikir kalau karir awalnya adalah menjadi pesepakbola seperti saat ini. Bisa dibilang, olahraga pertamanya terlahir di tangan daripada kaki. Pada usia lima tahun, Matthijs muda terlihat bermain tenis dan itu dilakukan dengan sangat baik.
Meskipun menjadi pemain tenis, Matthijs mengalami kesulitan untuk menjalani karirnya. Lantas ini merupakan waktu baginya untuk mencari alternatif lain. Beruntung, ia diperkenalkan oleh seorang teman menjalani latihan sepakbola, kegiatan ini pun rutin diikuti.
Butuh sekitar satu tahun baginya untuk menetap di olahraga baru. Matthijs pun mendaftarkan diri ke tim lokal, FC Abcoude dan klub memberinya panggung untuk menunjukkan bakatnya lebih jauh. Saat itu, Matthijs selalu meminta adik lelakinya, Wouter, menemaninya tiap ada kegiatan klub.
Baca juga: Pantau Sorot: 'Gladiator' Argentina yang Berubah Jadi Permata di Juventus
Bersama FC Abcoude, ia memiliki tekad kuat dan fokus pada mimpi baru yakni menjadi pemain profesional. Sungguh, ambisinya itu diikuti dengan kerja keras dan bukan hanya sekadar angan semata. Tiga tahun di FC Abcoude, membuat Matthijs yang berusia 9 tahun ingin meningkatkan kemampuan untuk berada di level tertinggi.
Para pemandu bakat. (Foto: AP)
Matthijs de Ligt sudah diintai oleh tim scouting Ajax. Adapun alasannya kala itu, ia dinilai sebagai yang terbaik diusianya, kedua karena pertumbuhannya yang begitu mengesankan.
Seiring berjalannya waktu, keraguan muncul. Tim scouting Ajax takut, Matthijs de Ligt menjadi lebih berat dan mungkin tampak tidak bersahabat dengan olahraga. Namun, mereka mengambil risiko karena melihat ada bakat dalam diri bocah berusia 9 tahun itu.
De Ligt akhirnya mengikuti trial di Jong Ajax, disebut sebagai Ajax II. Di sana ia menjadi anak yang rendah hati, mengetahui bagaimana menghadapi ketenaran yang berbanding lurus dengan cara bermain bola.
Matthijs de Ligt kecil bersama Luis Suarez. (Foto: Facebook Ajax)
Menurut sebuah wawancara, momen yang paling berkesan Matthijs yaitu saat bertemu Luis Suarez. Kala itu ia masih berada di Ajax II. Perlu diketahui, Ajax pada 2017 pernah melakukan 'provokasi' untuk penggemarnya melalui Facebook resmi mereka.
Klub Belanda itu menggunakan kata-kata "Tahun depan, bersama dalam satu tim" dengan mengunggah foto Matthijs de Ligt bersama Suarez yang bermain untuk Barcelona.
Matthijs de Ligt merupakan pemain muda yang karirnya begitu cepat melesat, betapa tidak di usia mendekati 17 saja ia sudah dipromosikan ke tim senior. Ini terjadi setelah dia memenangkan beberapa penghargaan sebagai pemain sepakbola muda. Buktinya, pemuda berambut pirang itu memenangkan perhargaan di turnamen U-17 dan juga U-19. Ini membuat semua orang tahu kalau de Ligt bakal menjadi pemain hebat.
De Ligt menjalani laga debut dengan sukses, saat Ajax menang 0-1 melawan SC Heerenveen pada 27 November 2016. Ia dipercayakan turun oleh Peter Bosz di menit 83' menggantikan Daley Sinkgraven.
Segalanya mulai bergerak cepat di musim pertamanya sebagai pesepakbola profesional. De Ligt membuat ikatan baik dengan mantan rekan setimnya Davinson Sánchez untuk menggalang pertahanan Ajax. Kala itu ia memimpin timnya melaju ke final Liga Europa. Di usia 17 tahun tampil di final membuat pujian datang.
Popularitas kehidupan pribadi Matthijs de Ligt memberi lebih banyak dorongan bagi bintang muda Ajax lainnya, terutama Kasper Dolgberg dan Frenkie de Jong. Keberanian, keberanian, dan sebuah hubungan membuat Matthijs de Ligt dekat dengan fans Ajax. Ini membuatnya lulus persyaratan sebagai kapten tim. Tak percaya, lihat saja video berikut ini. Nah, terbukti sosok pemimpin ada dalam dirinya.
Mendapatkan ban kapten, membawa imbas yakni Matthijs dipanggil untuk memperkuat Timnas Belanda. Ia menjadi kapten termuda dari sisi profesional dalam sejarah sepakbola Belanda.
Matthijs de Ligt bersama AnneKee Molenaar. (Foto: Story)
Ada Sosok Wanita Hebat di Belakang De Ligt
Di belakang setiap pesepakbola sukses, memang ada wag atau pacar yang glamor. Untuk Matthijs, sudah ada seorang wanita cantik yang telah memberikan hati seutuhnya. Ia menjalin hubungan dengan AnneKee Molenaar, seorang model.
Tidak seperti pesepakbola muda yang paling menjanjikan, kehidupan pribadi Matthijs de Ligt unik dan berbeda. Banyak yang mengenalnya sebagai pribadi yang tenang, fokus,serius,cerdas,ceria, bersosialisasi dan kepribadian yang setia.
Matthijs tidak suka mencuri perhatian di luar karir, ia suka menghabiskan waktu sendirian untuk dirinya sendiri. Jika dia tidak bermain sepakbola, ia akan bersama AnneKee seperti berlibur atau mungkin bermain game FIFA atau menonton acara di Netflix sepanjang hari.
Tak salah apabila Matthijs memilih bergabung dengan Juventus. Dimana klub raksasa Italia ini memiliki budaya memegang teguh loyalitas dalam balutan jersey hitam dan putih, seperti para legenda klub yakni Alessandro Del Piero, Pavel Nedved, Gianluigi Buffon dan Giorgio Chiellini.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta