Pantau Flash
HOME  ⁄  Olahraga

VAR di Premier League Belum Bekerja Optimal

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

VAR di Premier League Belum Bekerja Optimal

Pantau.com - Raut wajah Pep Guardiola tampak murka ketika gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne terjerembab di kotak penalti Crystal Palace setelah didorong oleh Wilfried Zaha dalam laga pekan kesembilan Premier League di Stadion Selhurst Park, London, Minggu 20 Oktober 2019.

Sang manajer pun langsung bersikeras menuntut hadiah penalti, namun tidak digubris oleh wasit karena layar raksasa VAR menunjukkan tidak ada pelanggaran yang dilakukan.

Menurut Guardiola, sistem video asisten wasit (VAR) telah banyak menuai kontroversi dalam Premier League musim ini. Ia dengan sarkas mengatakan bahwa pemainnya melakukan diving, namun VAR tidak mengganjar timnya dengan penalti saat melawan Crystal Palace. Begitupun saat penyerang Watford, Gerald Deulofeu terseok di kotak penalti Spurs, namun tidak juga kunjung dihadiahi penalti.

Baca juga: Sebelum Cetak Gol, Klopp Menilai Man United Lakukan Pelanggaran

Kekesalan serupa juga diperlihatkan oleh Manajer Watford, Quique Sanchez Flores, kala Watford bermain imbang 1-1 dengan Tottenham Hotspur. Drama pertama terjadi saat Gerard Deulofeu dijatuhkan oleh bek Spurs Jan Vertonghen di kotak penalti. Namun, wasit dan VAR tak menggubris untuk memberikan tendangan penalti.

Drama semakin menjadi saat Dele Alli melesakkan gol ke gawang Watford di empat menit jelang bubaran laga untuk menyamakan kedudukan. Lantas para pemain dan penggemar pun bersorak bahagia. VAR pun mulai melakukan pratinjau. Namun, lucunya layar besar di stadion itu justru menunjukkan kata 'No Goal' selama beberapa detik dan kemudian berubah menjadi gol.

"Saya pikir VAR itu objektif, tapi sekarang saya merasa VAR adalah sistem yang subjektif," ujar Manajer Watford Quique Sanchez Flores.

Keputusan Premier League yang mulai mengadopsi sistem VAR pada musim ini dianggap sama sekali tidak membantu wasit dalam sepakbola, hasil yang ditunjukkan VAR justru dinilai merugikan bagi sebagian klub. Secara mengejutkan pula, VAR belum pernah mengganjar penalti pada 89 pertandingan yang telah digelar di musim ini.

Pada kesempatan yang lain, Manajer Liverpool Jurgen Klopp juga marah besar saat Mohamed Salah ditekel gelandang Leicester City Hamza Choudhury pada laga kedelapan Premier League di Stadion Anfield, Sabtu 5 Oktober lalu.

Akibat tekel tersebut, Salah mengalami cedera di engkel kirinya dan dia pun tidak bisa melanjutkan pertandingan, bahkan terpaksa absen pada laga kontra Manchester United, Minggu 20 Oktober 2019. Sementara Hamza Choudhury hanya diganjar wasit dengan kartu kuning. Klopp sangat marah dengan perilaku "sembrononya" itu.

"Itu pelanggaran yang sungguh tak bisa dibenarkan. Bagaimana bisa dia melakukannya karena bola sudah lewat. Pemain itu berlari kuat untuk menjatuhkannya tanpa ada bola di sekitarnya. Itu berbahaya sekali," ujar Klopp saat The Reds menang 2-1 kontra Leicester City.

Baca juga: Panas, Mourinho 'Serang' Pernyataan Klopp
Manchester United Diuntungkan VAR

Keputusan wasit yang didukung VAR justru menguntungkan Manchester United saat menjamu tamu sekaligus musuh bebuyutannya Liverpool pada laga pekan kesembilan Premier League di Old Trafford, Minggu 20 Oktober 2019.

Dua buah keputusan wasit yang didukung VAR membantu MU unggul 1-0 atas Liverpool pada babak pertama. Lagi-lagi VAR menganulir jegalan bek Man United, Victor Lindelof terhadap Divock Origi sebelum Setan Merah melakukan serangan balik yang berbuah gol Marcus Rashford.

Tentu saja Manajer Man United, Ole Gunnar Solskjaer, puas karena merasa diuntungkan dengan keputusan tersebut, memuji kepemimpinan wasit Martin Atkinson."Wasit memimpin dengan baik. Ia membiarkan pertandingan berjalan dengan baik meski diwarnai sedikit jegalan yang masih wajar," kata Solskajer.Sementara itu, Manajer Liverpool Jurgen Klopp yang merasa dirugikan justru mengkritik habis-habisan praktik kerja VAR yang dinilai tidak masuk akal. "Ini masalah yang harus kita diskusikan. Saya yakin 100 persen VAR akan membatalkan (gol United)," ucapnya kesal.

Baca juga: BOPI Minta VAR Tahun Depan, LIB Indikasikan Uji Coba di Liga 1 U-20

"Wasit membiarkan permainan berjalan karena ia mempunyai VAR, namun VAR kemudian menunjukkan itu tidak jelas. Ini membuat tidak masuk akal. Saya tidak marah atau apapun, tapi saya yakin Martin Atkinson akan meniup peluit jika tidak ada VAR,"paparnya.

Meskipun diuntungkan, Manchester United masih menjadi klub papan bawah dengan 10 poin dan menempati urutan ke-13. Sedangkan Liverpool kukuh di puncak klasemen sementara dengan perolehan 25 poin.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta