
Pantau.com - Chief de Mission (CdM) indonesia untuk Olimpiade 2020 Tokyo, Rosan P. Roeslani bertekad untuk melampaui capaian satu medali emas yang diraih pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Dimana satu-satunya medali emas datang dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis lewat pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Namun, Rosan tak menyebutkan jumlah spesifik dari medali yang ditargetkan karena dirinya masih harus menunggu keputusan akhir dari setiap cabor.
"Pokoknya Insya Allah lebih baik daripada Olimpiade 2016, targetnya itu. Di Brasil kan (mendapat) satu emas dari bulutangkis dan dua perak dari angkat besi," katanya.
Baca Juga: Menpora Minta Cabor Ajukan Proposal Pelatnas Olimpiade Lebih Awal
Untuk menghindari permasalahan saat SEA Games 2019 terulang, pada Januari ini, Rosan akan berkeliling ke pengurus cabor terkait pembahasan kualifikasi Olimpiade dan pengajuan proposal anggaran kepada Kemenpora.
Ia meminta kepada seluruh cabor untuk segera menuntaskan proposal anggarannya pada Januari ini demi mempercepat proses pencairan dana.
"Karena April semua cabor harus melaporkan ada berapa orang (yang lolos kualifikasi). Harapan kami tentu harus segera selesai. Jangan telat setelah itu teriak-teriak tidak diturunkan dananya," tuturnya.
Hingga saat ini, indonesia baru meloloskan empat atlet ke Olimpiade 2020 Tokyo. Mereka adalah Lalu Muhammad Zohri di cabang atletik, Vidya Rafika di cabang menembak, dan dua atlet cabang panahan dari nomor recurve putra dan putri.
Baca Juga: Menpora Minta Jumlah Atlet yang ke Olimpiade Tokyo Lebih dari 28 Orang
- Penulis :
- Reza Saputra