Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Anda Punya Mobil Listrik? Inilah Tips Memilih Ban yang Tepat

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Anda Punya Mobil Listrik? Inilah Tips Memilih Ban yang Tepat
Foto: Ilustrasi mobil listrik. (Pantau/Bridgestone Indonesia)

Pantau - Karakteristik mobil listrik alias electric vehicle (EV) yang berbeda dengan mobil konvensional ternyata mempengaruhi pemilihan ban yang tepat. Selain perawatan yang rutin, itu juga terbukti berpengaruh terhadap umur ban dan mampu memaksimalkan jarak tempuh (driving range).

Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano mengatakan kendaraan listrik memang menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang menginginkan mobilitas efisien serta ramah lingkungan. 

“Akan tetapi, tidak seperti kendaraan bermesin konvensional, mobil listrik hadir dengan serangkaian karakteristik khusus yang memiliki tantangan, seperti torsi yang besar dan instan serta bobot baterai yang berat sehingga sebaiknya dilengkapi dengan ban yang tepat,” kata Fisa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (29/4/2024).

Ban khusus ini, sambung dia, dirancang untuk memenuhi berbagai tuntutan tersebut. “Sehingga, (ban khusus) dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan maksimal,” ujarnya.

Fisa menambahkan, karakteristik mobil listrik (EV) meliputi beberapa hal, di antaranya bobot yang umumnya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional. Sebab, baterai mobil listrik memiliki bobot sekitar 30-50 persen dari bobot total. 

Selain itu, kabin mobil listrik lebih senyap dibandingkan kendaraan konvensional. Alhasil, suara (noise) yang keluar dari ban akan lebih terdengar, baik noise dari telapak (umumnya frekuensi tinggi), maupun noise akibat ban bersinggung dengan permukaan jalan (umumnya frekuensi rendah).

Karakteristik selanjutnya, ada pada karakteristik akselerasi dan pengereman kendaraan EV. Torsi sesaat (instan) dan besar yang dihasilkan oleh kendaraan listrik dapat meningkatkan laju keausan ban, sehingga ban kendaraan listrik harus memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi. 

Untuk itu, menurut dia, ban yang digunakan pada mobil listrik harus memiliki teknologi yang mampu meminimalisasi hambatan gulir (rolling resistance). Tujuannya, guna menghemat penggunaan laju pengurangan daya baterai, mengurangi akumulasi panas, dan menahan gesekan.

Selain itu, konstruksi ban dengan kekuatan tambahan (reinforced) juga perlu untuk mengakomodasi peningkatan bobot baterai kendaraan listrik serta meningkatkan kemampuan ban dalam meminimalkan kebisingan eksterior.

Dengan demikian, jika dirinci secara lebih detil, berikut adalah hal-hal yang perlu menjadi pertimbangan utama dalam memilih ban untuk mobil listrik yang tepat:

Indeks Beban

Baterai mobil listrik menambah bobot kendaraan secara signifikan dibandingkan kendaraan bermesin konvensional. Bobot tambahan tersebut dapat memberikan tekanan tambahan pada ban. Oleh karena itu, diperlukan ban dengan indeks beban yang sesuai dengan bobot kendaran.

Informasi Indeks beban ini dapat ditemui di dinding ban, yang penulisannya satu kesatuan dengan ukuran ban. Hal ini turut menentukan seberapa besar tekanan udara yang sesuai untuk ban tersebut.

Gesekan Rendah

Memilih ban dengan hambatan gesek (rolling resistance coefficient) yang lebih kecil akan berkontribusi terhadap hambatan gulir yang lebih rendah. Artinya, Anda akan mendapatkan lebih banyak jangkauan dan efisiensi dari kendaraan listrik Anda, yang dapat membantu berkontribusi terhadap keberlanjutan dan masa pakai baterai.

Kebisingan Rendah

Kendaraan listrik sudah lebih senyap karena tidak adanya kebisingan mesin. Untuk menjaga pengendaraan tetap mulus dan senyap, sebaiknya pilih ban dengan teknologi peredam kebisingan.

Senyawa Karet yang Kuat

Torsi instan pada kendaraan listrik dapat menyebabkan peningkatan keausan pada ban. Ban yang dibuat dengan komponen karet berkualitas dirancang memiliki kekuatan untuk menahan torsi tambahan tersebut.

“Selain pemilihan ban yang cocok, perawatan, dan pemeliharaan ban sangat penting untuk mempertahankan umur ban atau mengurangi tingkat keausan, dan juga memaksimalkan jarak tempuh (drive range),” imbuh Fisa.

Asal tahu saja, faktor biaya operasional yang lebih rendah dan ramah lingkungan menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk mulai menggunakan mobil listrik berbasis baterai (EV).

Data penjualan wholesales (pengiriman dari pabrik ke dealer) oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, mobil listrik mencatatkan penjualan sebanyak 17.062 unit. Angka ini melonjak 65,2 persen year on year (yoy) tahun lalu dibandingkan tahun 2022.

Penulis :
Ahmad Munjin
Editor :
Ahmad Munjin