
Pantau - Pemilihan bahan bakar minyak (BBM) tidak boleh sembarangan. Selain memilih distributor BBM berkualitas, memilih jenis-jenis bensin sesuai spesifikasi kendaraan juga sangat penting. Terutama pemilihan jenis bahan bakar di SPBU.
Apa yang akan terjadi bila tekanan bahan bakar tidak sesuai dengan spesifikasinya? Sebab, memilih bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin bisa membuat kinerja kendaraan kamu kurang maksimal.
Penggunaan bensin yang salah dalam jangka panjang bahkan bisa menyebabkan kerusakan mesin yang fatal. Memilih jenis-jenis bensin yang tepat bisa dilakukan dengan mengetahui Research Octane Number (RON) atau nilai kualitas bensin yang sesuai dengan kompresi mesin kendaraan kamu.
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis bahan bakar dengan nilai RON yang berbeda. Selain Pertamina, Indonesia juga ada beberapa jenis SPBU seperti Shell dan ViVo.
Berikut adalah rangkuman terkait beberapa jenis bahan bakar dari ketiga SPBU dan nilai RON-nya di Indonesia:
- Ron 88: Premium (dulu sempat ada dan dihapus oleh pemerintah).
- Ron 89: Revvo 89
- Ron 90: Pertalite, Revvo 90 (sempat ada dan dilarang beredar oleh pemerintah)
- Ron 92: Pertamax, Shell Super, Revvo 92
- Ron 95: Pertamax Plus, Shell V-Power, Revvo 95
- Ron 98: Pertamax Turbo, Shell V-Power Nitro+
Ada beberapa hal yang harus diketahui oleh pemilik kendaraan kendaraan jika menggunakan bensin dengan RON lebih tinggi dari RON yang dianjurkan:
Performa Tidak Optimal
Mesin sepeda motor dirancang untuk bekerja dengan jenis bahan bakar dengan RON tertentu. Jika menggunakan bahan bakar dengan RON terlalu tinggi melebihi dari yang dianjurkan, kemungkinan besar mesin tidak bekerja optimal yang mengakibatkan penurunan daya, penurunan respons atau efisiensi bahan bakar yang berkurang Karena mesin sulit mendapatkan pembakaran yang sempurna.
Konsumsi Bahan Bakar Lebih Tinggi
Penggunaan bahan bakar dengan RON yang tak sesuai anjuran bisa berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi akibat proses pembakaran yang tak sempurna.
Bahan bakar dengan nilai Oktan lebih tinggi membutuhkan Suhu kompresi yang tinggi (tekanan kompresi tinggi) untuk bisa terbakar sempurna, sementara mesin dengan kompresi rendah membutuhkan bahan bakar yang lebih cepat terbakar dalam hal ini adalah bahan bakar dengan RON rendah.
Akibatnya, akan banyak bahan bakar yang tak terbakar dengan sempurna yang berpotensi meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Potensi Kerusakan Mesin
Selain masalah peningkatan konsumsi bahan bakar, penggunaan bahan bakar RON lebih tinggi dalam waktu lama juga bisa memberi efek buruk. Knocking atau mesin ngelitik adalah salah satunya. Hal ini terjadi akibat ketidak sempurnaan kompresi pembakaran.
Jika hal ini terjadi dalam waktu lama, akan berpotensi menimbulkan kerusakan pada komponen mesin khususnya piston, dinding slinder, klep dan bagian mesin lainnya.
Di sisi lain, penggunaan bensin yang tak sesuai dengan kompresi mesin bisa mengakibatkan fuel dilution, yaitu kondisi di mana bahan bakar dari ruang bakar masuk ke dalam crankcase dan bercampur dengan oli mesin sehingga akan mengurangi performa oli untuk melindungi komponen mesin yang saling bergesekan.
Jadi, penggunaan bahan bakar dengan nilai Oktan atau RON tinggi lebih baik dari RON rendah tak sepenuhnya benar.
Penting untuk melihat anjuran penggunaan bahan bakar pada buku panduan pedoman sepeda motor untuk menjaga kinerja, efisiensi dan keandalaan mesin sepeda motor.
- Penulis :
- Sofian Faiq