
Pantau - China mencatat rekor baru untu ekspor mobil. Ekspor mobil dari China semakin menguatkan posisi mobil China di berbagai negara.
Pada April 2024, berdasarkan catatan Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) ekspor mobil China mencetak rekor dengan kenaikan secara year on year mencapai 38 persen atau sekitar 417.000 unit pada bulan keempat tahun ini.
Diketahui, Uni Eropa tengah melakukan investigasi antisubsidi pada produsen mobil China yang ternyata cukup berpengaruh memberi tekadan di Benua Biru. Tetapi, produsen mobil China sepertinya telah merambah pasar Amerika Selatan, Australia, dan ASEAn yang berkontribusi terhadap peningkatan ekspor mobil China.
Sekretaris Jenderal CPCA Cui Dongshu mengatakan produsen mobil China harus memilih untuk ekpor mobil atau merugi lantaran persaingan di pasar domestik semakin ketat. Namun, jika ekspor monil China semakin tinggi maka pasar domestik akan menurun penjualannya.
Berdasarkan catatan CPCA, penjualan mobil pada pasar terbesar di dunia tersebut turun 5,8 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya menjadi 1,55 juta unit. Sementara, pada Maret 2024 penurunan mencapai 9,6 persen.
"Pasar lesu lebih buruk dari yang diperkirakan, sementara beberapa produsen mobil masih berusaha untuk tetap berproduksi sehingga banyak peningkatan persediaan di dealer," kata Cui dilansir Reuters, Sabtu (11/5/2024).
Pencapaian peningkatan ekspor mobil China tersebut membuat China selangkah lebih dekat untuk mencapai target penjualan kendaraan ramah lingkungan. Saat ini Mobil ramah lingkungan atau disebut New Energy Vehicle (NEV) telah menyumbang 43,5 persen dari total penjualan di China.
Hal ini merupakan rekor tertinggu dari bulan sebelumnya yang diketahyui China menetapkan 45 persen sebagai target dari seluruh penjualan mobil yang merupakan kendaraan ramah lingkungan pada tahun 2027.
Tercatat penjualan kendaraan listrik meningkat 12,1 persen pada bulan April. Selanjutnya kendaraan berjenis PHEV (Plug-in Hybrid) naik signifikan sekitar 64,2 persen.
Masih dalam data CPCA, penjualan PHEV China di pasar global terpantau naik 70 persen pada kuartal pertama. Sementara itu produsen Jepang yang diketahui gencar memasarkan mobil berteknologi hybrid justru tertinggal dan hanya menguasai 1,9 pasar PHEV secara global pada kuartal pertama.
- Penulis :
- Fithrotul Uyun