
Pantau - Ketika mobil dengan transmisi manual (kopling) mogok, ada kemungkinan untuk mendorong mobil tersebut agar mesin dapat menyala kembali. Namun, hal ini tidak berlaku untuk mobil dengan transmisi otomatis (mobil matic).
Melansir dari dari laman resmi Honda pada Rabu (10/6/2024), mobil matic tidak boleh didorong saat mogok karena ada beberapa alasan teknis yang perlu diperhatikan.
Berikut adalah penjelasan mengapa mobil matic tidak boleh didorong saat mengalami mogok yang sudah Pantau.com rangkum dari berbagai sumber:
Kerusakan pada transmisi
Pada mobil matic, terdapat pompa hidrolik yang berfungsi melumasi transmisi saat mesin menyala. Saat mobil matic mogok dan mesin mati, pompa hidrolik tidak berfungsi.
Jika mobil matic dipaksa didorong saat mogok, transmisi akan ikut berputar tanpa adanya pelumas yang aktif. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada transmisi karena bekerja secara paksa.
Baca Juga: Wajib Teliti! Ini Tips Membeli Mobil Tua
Kekhawatiran terhadap komponen transmisi
Mobil matic memiliki komponen transmisi yang lebih kompleks dibandingkan dengan mobil manual. Ketika mobil matic didorong saat mogok, terdapat risiko gesekan besar.
Gesekan tersebut yang dapat menyebabkan kerusakan pada logam penggerak transmisi. Oleh karena itu, hanya boleh didorong dalam posisi netral agar tidak terjadi gesekan yang berlebihan.
Meskipun demikian, ada beberapa pengecualian dalam situasi darurat. Jika mobil matic mogok dan perlu dipindahkan ke tempat yang lebih aman, mobil dapat didorong.
Pengecualian itu dengan catatan bahwa posisi tuas transmisi harus berada di 'N' (Netral) dan kecepatan mobil saat didorong tidak melebihi 30 km/jam.
Baca Juga: Pakar Otomotif soal Air Wiper Pakai Sabun: Sebabkan Korosi dan Tinggalkan Residu
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Ahmad Munjin