Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Shenzhen dalam 24 Jam Pertama: Kota Tanpa Tidur yang Menciptakan Masa Depan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Shenzhen dalam 24 Jam Pertama: Kota Tanpa Tidur yang Menciptakan Masa Depan
Foto: (Sumber : Salah satu sudut di kantor pusat BYD di Shenzhen, Provinsi Guangdong, China. ANTARA/Hanni Sofia..)

Pantau - Kota Shenzhen tak hanya dikenal sebagai pusat teknologi tinggi Tiongkok, tetapi juga berperan sebagai laboratorium sosial tempat perpaduan keberanian berinovasi dan kedisiplinan pelaksanaan diuji dalam skala besar.

Kota yang Tidak Pernah Tidur dan Mentalitas Inovatif

Hingga pukul 02.00 dini hari, lalu lintas masih padat di kawasan Huanggang Port, Distrik Futian, menunjukkan bahwa Shenzhen adalah kota yang nyaris tidak pernah tidur.

Suasana malam dipenuhi suara klakson dan aktivitas kendaraan yang menggambarkan ritme kota yang terus bergerak tanpa henti.

Transformasi Shenzhen dari wilayah agraris menjadi pusat inovasi global tidak hanya dipacu oleh kebijakan dan dana, tetapi juga oleh mentalitas kota yang tak pernah berhenti berkembang.

Bagi Indonesia, keberadaan Shenzhen penting karena kota ini menjadi simpul dalam jalur sutera maritim yang menghubungkan Nusantara dengan Tiongkok secara menyeluruh.

Selama 24 jam pertama berada di Shenzhen, tampak jelas bahwa kota ini menjadi tempat beroperasinya laboratorium teknologi para raksasa industri yang memproduksi instrumen berorientasi masa depan.

BYD dan Logika Masa Depan Transportasi

Salah satu contoh utama adalah BYD, perusahaan yang kini menjadi ikon elektrifikasi dan disandingkan dengan pemain besar dunia otomotif.

Workshop BYD tak hanya menampilkan kemajuan teknologi, tetapi juga memperlihatkan cara berpikir baru terhadap proses produksi.

Di BYD, baterai tidak dianggap sebagai komponen biasa, melainkan sebagai organ pusat yang menentukan keberlangsungan ekosistem transportasi.

Setiap baterai diperlakukan layaknya organisme hidup — dipantau, diprediksi, dan disesuaikan agar mampu bertahan dalam berbagai kondisi ekstrem.

Chip-chip kecil dalam kendaraan bekerja terkoordinasi seperti alunan musik, mengubah kerangka logam menjadi sistem mobilitas yang cerdas dengan intuisi mekanis.

Seorang petugas BYD mengungkapkan bahwa riset mobil listrik di Tiongkok difokuskan bukan hanya pada efisiensi, tetapi juga pada "kemandirian sistemik", yaitu kemampuan teknologi untuk hidup, tumbuh, dan beradaptasi tanpa ketergantungan eksternal.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan bukan semata demi kepentingan industri, tetapi juga bagian dari strategi geopolitik jangka panjang yang dijalankan Tiongkok.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti