
Pantau - China telah mengajukan kasus di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kenaikan tarif impor mobil listrik oleh Uni Eropa. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Perdagangan China pada hari ini.
Dilansir dari Anadolu, Rabu (30/10/2024), komisi Uni Eropa mengumumkan bahwa investigasi subsidi terhadap mobil listrik yang diproduksi di China telah selesai.
Akibat invetigasi tersebut, tarif bea masuk tambahan akan dikenakan pada mobil listrik dari China selama lima tahun ke depan.
Baca juga: Erick Dukung Maung Pindad Jadi Kendaraan Operasional Menteri
Sebagai informasi, Regulasi baru ini mencakup pajak tambahan sebesar 7,8% untuk model-model Tesla yang diproduksi di China, 17% untuk perusahaan China BYD, 18,8% untuk Geely, 20,7%.
Kemudian untuk produsen yang bekerja sama dalam investigasi, dan 35,3% untuk perusahaan milik negara SAIC Motor yang tidak kooperatif serta perusahaan lainnya.
Kementerian Perdagangan China menilai bahwa investigasi Uni Eropa terhadap kendaraan listrik China memiliki banyak aspek yang tidak masuk akal dan tidak sesuai.
Baca juga: Pakar Otomotif Sebut Beli Mobil Listrik Jangan karena 'Fomo', Perlu Pertimbangan Matang
Mereka menyebut tindakan investigasi ini sebagai praktik proteksionisme yang mendistorsi persaingan yang katanya "adil."
China menolak untuk mengakui hasil investigasi tersebut dan telah mengajukan gugatan melalui mekanisme penyelesaian sengketa WTO, kata kementerian itu.
- Penulis :
- Sofian Faiq