
Pantau - PT PLN (Persero) mencatatkan lonjakan transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang mencapai lima kali lipat. Hal itu tercatat dalam per tahun.
"Jumlah transaksi di SPKLU kami meningkat lima kali lipat per tahun," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dilansri dari Antara, Selasa (3/12/2024).
Meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, termasuk mobil listrik asal China, menjadi faktor utama dorongan transaksi tersebut.
Untuk mengantisipasi lonjakan lebih besar, PLN merencanakan penambahan SPKLU di berbagai titik.
"Pada 2025 kami sudah siap memasang SPKLU di rest area dan sekitarnya," jelasnya.
Baca juga: Menhub Ingin Angkot-Bus Beralih ke Kendaraan Listrik, Pengamat: Ketersediaan SPKLU Jadi Kendala
PLN juga mempersiapkan infrastruktur untuk menghindari antrean panjang. Hal itu diantisipasi melihat dari data pada lebaran tahun 2023.
"Jika tidak, antrean bisa luar biasa. Kami sudah antisipasi ini sejak sekarang," tambahnya.
Pada Lebaran 2023, transaksi di SPKLU PLN tercatat 2.500 kali. Namun, pada Lebaran 2024, jumlah transaksi melonjak menjadi 12.600, dan pada 2025 diperkirakan akan mencapai 64.600 transaksi.
Baca juga: Topang Kelistrikan di IKN, PLN Koneksikan PLTS dengan SPKLU
Peningkatan transaksi ini seiring dengan naiknya penjualan listrik di SPKLU PLN. Pada Lebaran 2023, penjualan listrik tercatat 49 MWh, sedangkan pada 2024 naik menjadi 253 MWh. Proyeksi untuk Lebaran 2025 mencapai 1.340 MWh.
Sebagai langkah konkret, PLN juga telah menyiapkan 248 SPKLU di 108 lokasi di sepanjang Tol Trans Jawa dan Sumatera, serta ruas jalan nasional.
Jarak antar SPKLU diperkirakan sekitar 23 km, untuk melayani pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada Lebaran 2024. Selain itu, PLN juga menyediakan tiga unit SPKLU mobile untuk mendukung kelancaran pengisian daya.
- Penulis :
- Sofian Faiq