Pantau - Francesco Bagnaia tak ingin gagal dua kali. Usai gagal hat-trick gelar juara dunia pada musim 2024, pebalap Ducati ini bertekad menambah koleksi juara dunia.
Keputusan ini diambil setelah ia menyadari penyebab kegagalannya tahun ini di sprint race. Pada musim ini, Bagnaia mengalami tiga kali jatuh tanpa poin dan sembilan kali gagal masuk tiga besar.
"Saya belajar dari kesalahan yang membuat saya kehilangan gelar," kata Bagnaia seperti dalam keterangannya, dikutip dari GPone, Jumat (27/12/2024).
Baca juga: Jorge Martin Ungkap Kehidupan Mewah di MotoGP yang Membawa Penyesalan
Sebagai perbandingan, Jorge Martin, rival terdekatnya, tampil lebih konsisten dengan sembilan kemenangan dan dua kali finis di luar podium.
Namun, pebalap 27 tahun ini tidak patah arang. Bagnaia terinspirasi dari perjalanan karier Marc Marquez, yang dikenal sebagai "The Baby Alien".
Marquez, yang kini menjadi tandemnya di tim Ducati, sukses menambah gelar setelah kegagalan di 2015. Setelah menjuarai MotoGP pada 2013, Marquez berhasil merebut gelar lagi pada 2014 dan meraih lima gelar berturut-turut dari 2016 hingga 2019.
"Marquez pernah gagal tahun ketiganya, tapi kemudian bangkit dan menambah empat gelar lagi. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi," ungkapnya.
Baca juga: Perombakan Besar di Line-Up Pebalap MotoGP 2025: Marc Marquez ke Ducati, 2 Rookie Naik Kelas
Meski gagal mempertahankan gelarnya, Bagnaia tetap dianggap sebagai salah satu pebalap terbaik di MotoGP. Bos Ducati, Gigi Dall'Igna, menyebut Bagnaia sebagai tolok ukur pebalap MotoGP masa kini.
"Pecco telah menorehkan sejarah dengan dua gelar dunia dan 11 kemenangan pada 2024. Tidak banyak pebalap yang bisa mencapainya," ujar Dall'Igna.
Dengan semangat yang tinggi, Bagnaia bertekad kembali merebut gelar juara dunia dan menambah daftar sejarah di kejuaraan balap motor.
- Penulis :
- Sofian Faiq
