Pantau - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) memastikan bahwa pengelolaan layanan Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor resmi beralih ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pada 1 Januari 2025.
Plt Kepala BPTJ Kemenhub, Suharto, mengungkapkan bahwa proses ini dimulai sejak Juni 2024, ketika Pemkot Bogor menyatakan kesiapan untuk mengambil alih pengelolaan.
"Proses pengalihan ini sudah direncanakan sejak tahun 2023," kata Suharto seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).
Peralihan ini sesuai dengan kesanggupan pelimpahan subsidi angkutan umum melalui skema buy the service (BTS) yang telah disepakati sebelumnya.
Baca juga: Bogor Siapkan Bus Transisi Sementara Setelah BisKita Dihentikan
Biskita Trans Pakuan, yang diluncurkan pada November 2021, merupakan program subsidi pemerintah pusat kepada Pemkot Bogor untuk meningkatkan transportasi publik.
Program ini diharapkan menjadi stimulus agar Pemkot Bogor bisa mandiri dalam mengelola layanan angkutan umum.
Suharto menambahkan, meski awalnya pengalihan ditunda karena kesiapan Pemkot Bogor, pada 2024 kota tersebut akhirnya menyatakan siap dengan alokasi anggaran Rp10 miliar.
"Pengalihan ini bukan keputusan mendadak, namun melalui proses panjang," jelasnya.
Sebagai pilot project, Biskita memberikan contoh pengelolaan transportasi yang aman dan terjangkau, meski program ini memiliki batas waktu.
"Pemerintah daerah diwajibkan untuk memastikan ketersediaan angkutan umum yang aman dan nyaman sesuai UU Lalu Lintas," tambahnya.
Baca juga: Biskita Transpakuan Bogor: Dua Koridor Utama Lanjut, Sisanya Tunggu Anggaran
Namun, akibat rasionalisasi anggaran di pemerintah pusat, subsidi untuk layanan angkutan umum massal dengan skema BTS di Kota Bogor tidak lagi dapat dilanjutkan.
"Kota Bogor harus mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mendukung kelanjutan layanan ini," ucapnya.
Layanan Biskita kini hadir di beberapa wilayah seperti Kota Bogor, Depok, dan Bekasi, dengan Bekasi menggunakan pembiayaan mandiri melalui APBD.
"Kami harap Biskita dapat membentuk permintaan transportasi di Bodebek dan menciptakan kesetaraan layanan di Jabodetabek," pungkasnya.
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Sofian Faiq
