
Pantau - Saat mengemudi dengan kecepatan tinggi, risiko mobil mengalami oversteer dan understeer bisa terjadi. Kedua kondisi ini bisa sangat berbahaya dan menyebabkan kecelakaan fatal.
Berdasarkan data yang dihimpun Pantau.com dari berbagai sumber, Jumat (7/2/2025), oversteer terjadi ketika mobil melaju dengan cepat dan ban belakang kehilangan traksi.
Hal tersebut dapa menyebabkan mobil sulit untuk berbelok dan terlihat "ngepot" karena selip pada ban belakang.
Baca juga: Ahli soal Microsleep Pengemudi: Saat Otak Tidur dan Bahaya Mengintai
Sementara itu, understeer adalah kondisi saat mobil tidak bisa berbelok meski roda depan berputar. Pada kasus ini, mobil akan terkesan seperti rem blong karena ban depan terkunci dan tidak dapat berbelok.
Kecelakaan akibat understeer lebih sering terjadi pada mobil dengan penggerak roda depan (FWD), karena ban depan berfungsi untuk berakselerasi dan mengarahkan kendaraan.
Untuk menghindari kecelakaan karena oversteer dan understeer, pengemudi harus memperhatikan beberapa hal saat masuk dan keluar tikungan.
Baca juga: Terjadi Kecelakaan, Ini Syarat Wajib Klaim Jasa Raharja yang Harus Dipenuhi
Kecepatan saat memasuki tikungan sangat mempengaruhi traksi ban. Terlalu cepat memasuki tikungan bisa menyebabkan selip pada ban, memperbesar risiko kecelakaan.
Selain itu, jangan menekan rem terlalu dalam saat memasuki tikungan, karena hal ini bisa menyebabkan ban terkunci dan kehilangan traksi dengan aspal.
Periksa kondisi ban dan rem mobil secara rutin. Ban yang tipis atau rem yang tidak terawat dapat mengurangi traksi dan efektivitas pengereman, meningkatkan kemungkinan terjadinya oversteer dan understeer.
- Penulis :
- Sofian Faiq