Pantau Flash
HOME  ⁄  Otomotif

Ahli soal Microsleep Pengemudi: Saat Otak Tidur dan Bahaya Mengintai

Oleh Sofian Faiq
SHARE   :

Ahli soal Microsleep Pengemudi: Saat Otak Tidur dan Bahaya Mengintai
Foto: ilustrasi mobil yang mengebut untuk menghilangkan kantuk atau mencegah microsleep terjadi - freepik

Pantau - Microsleep atau tidur singkat yang terjadi tiba-tiba tanpa disadari, menjadi ancaman serius bagi pengemudi, terutama dalam perjalanan jarak jauh. 

Fenomena ini sering kali muncul ketika pengemudi sudah mengemudi dalam waktu lama, khususnya setelah lima hingga sepuluh jam berkendara.

"Microsleep terjadi ketika tubuh tetap terjaga, tetapi otak kita tertidur," kata Instruktur Keselamatan Berkendara Sony Harisno dilansir dari Antara, Kamis (7/11/2024).

Menurut Sony, durasi microsleep bisa lebih lama jika seseorang benar-benar tertidur. Lanjutnya, microsleep terjadi ketika pengemudi merasa sangat lelah atau mengantuk. 

Kejadian ini hanya berlangsung beberapa detik, namun bisa sangat berbahaya karena mengakibatkan hilangnya fokus saat mengemudi.

Baca juga: Masyarakat Dilarang Kejar Truk Ugal-ugalan, Instruktur Keselamatan: Bisa Tingkatkan Risiko Kecelakaan!

Untuk mencegah microsleep, Sony menyarankan pengemudi untuk beristirahat secara teratur, terutama setelah tiga jam berkendara. 

"Berhenti di tempat aman seperti rest area dan istirahat selama 15 hingga 30 menit dapat membantu tubuh kembali bugar," ungkapnya.

Namun, setiap pengemudi memiliki ketahanan tubuh yang berbeda. Jika pengemudi merasa lelah sebelum tiga jam, lebih baik untuk tidak memaksakan diri melanjutkan perjalanan. 

"Jika hanya mampu berkendara dua jam, itu sudah cukup," tuturnya.

Sony juga mengingatkan bahwa mengandalkan stimulasi seperti merokok atau minum kopi tidak efektif mengatasi microsleep. 

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kecelakaan Rombongan Kru TvOne, Diduga Sopir Microsleep

Cara yang lebih baik untuk tetap terjaga adalah dengan melakukan commentary driving, yaitu berbicara sendiri selama perjalanan untuk menjaga fokus dan aliran darah ke otak.

Lebih jauh, Sony menekankan bahwa meningkatkan kecepatan dengan cara menginjak gas lebih dalam atau "gaspol" juga tidak efektif mengatasi rasa kantuk. 

"Gaspol hanya memberikan efek sesaat, sementara rasa kantuk tetap ada," tukasnya.

Kecelakaan fatal yang terjadi di Tol Pemalang-Batang pada 31 Oktober 2024, mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap microsleep. 

Sebuah truk ekspedisi menabrak mobil yang berhenti di bahu jalan, menewaskan tiga kru TV One yang sedang melakukan perbaikan kendaraan. 

Polisi menduga sopir truk mengalami microsleep, yang menyebabkan kecelakaan fatal tersebut.

Penulis :
Sofian Faiq