
Pantau - Lebih dari 200 ribu calon jemaah haji Indonesia setiap tahunnya membutuhkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan terintegrasi. Hal ini menjadi latar belakang kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR RI ke Embarkasi Banjarmasin pada Rabu (8/5/2025).
Dipimpin Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Putih Sari, tim menyambangi lokasi embarkasi untuk mengawasi langsung kesiapan layanan kesehatan bagi jemaah. Ia menyatakan pelayanan sudah berjalan baik, meskipun masih ditemukan sejumlah kendala teknis.
"Alhamdulillah dari pertemuan yang telah dilakukan, secara keseluruhan kita menilai sudah cukup baik pelayanan kesehatan untuk jamaah Haji kita. Namun memang ada beberapa kendala yang perlu diperbaiki ke depannya," ujar Putih usai memimpin kunjungan, dikutip Pantau.com, Sabtu (10/5/2025).
Putih, politisi dari Fraksi Partai Gerindra, menekankan pentingnya pembenahan sistem rujukan layanan kesehatan dari balai karantina ke rumah sakit. Ia menilai perlunya sinergi antara BPJS Kesehatan dan balai karantina agar tidak terjadi tumpang tindih aturan.
"Ini memang perlu ada perbaikan dan akan menjadi koreksi tersendiri, catatan penting Komisi IX DPR RI. Nantinya akan kami bahas di Rapat Kerja bersama Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan," tegasnya.
Pelayanan kesehatan haji sendiri merupakan rangkaian layanan yang bersifat kontinum dan komprehensif. Pemerintah bertanggung jawab menyediakan layanan mulai dari pemeriksaan pra-keberangkatan, layanan di embarkasi-debarkasi, dalam penerbangan, saat di Arab Saudi, hingga kepulangan jemaah.
Komisi IX berharap perbaikan sistem dapat menjamin jemaah memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar, demi kelancaran ibadah haji yang optimal.
- Penulis :
- Khalied Malvino