
Pantau - Polres Bogor mendirikan sebanyak 213 pos pengatur lalu lintas di sejumlah wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, selama libur Lebaran 2024.
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan 213 pos pengatur lalu lintas tersebut mendukung keberadaan 17 pos pengamanan dan posko utama yang ada di Mako Polres Bogor.
"Posko terpadu itu ada di Gadog, posko utama di Polres Bogor, kemudian pos pelayanan itu ada di rest area 45, pospam ada 17 kemudian pos gatur ada 213 pos," ungkapnya kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).
Pos yang telah disediakan pihaknya ini akan dijaga 850 personel yang disiagakan selama libur Lebaran melalui Operasi Ketupat Lodaya 2024.
Dijelaskannya, 850 personel Polres Bogor ini akan berkolaborasi dengan aparatur TNI berserta stakeholder Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, Pemadam Kebakaran (Damkar), dan lain-lain.
Rio menuturkan, para petugas gabungan itu akan disebar ke sejumlah titik yang banyak dikunjungi masyarakat, khususnya jalur wisata Puncak.
Polres Bogor akan menerapkan rekayasa lalu lintas di jalur wisata Puncak pada 6-15 April 2024, berupa sistem ganjil genap kendaraan dan sistem satu arah alias one way.
Rio menambahkan, rekayasa lalu lintas diterapkan untuk mengatur jumlah kendaraan yang melintas di jalur wisata Puncak.
Ruas penghubung Kabupaten Bogor-Cianjur tersebut pada kondisi normal bisa menampung 28 hingga 32 ribu kendaraan dalam sehari.
"Jangan sampai seperti (lebaran) tahun lalu, jumlah pemotor saja sampai 82 ribu sehingga terjadi stagnan di atas. Orang tidak bisa menikmati rekreasi yang ada di Puncak," ungkapnya.
Rio menyebutkan, Polres Bogor pun mulai melakukan sosialisasi mengenai skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan selama libur Lebaran.
Meski begitu, Polres Bogor tidak akan melakukan rekayasa lalu lintas saat hari Lebaran. Keputusan itu diambil lantaran saat libur Lebaran 2023, kepadatan lalu lintas di jalur wisata Puncak terjadi pada H+1 hingga H+3 lebaran.
Selain itu, kata Rio, pada hari Lebaran, jalur wisata Puncak cenderung hanya digunakan oleh warga setempat untuk beribadah maupun bersilaturahmi, sehingga tak akan banyak digunakan oleh wisatawan maupun pemudik.
Untuk mengantisipasi kemacetan yang disebabkan kendaraan mogok, Polres Bogor bekerja sama dengan Dishub Kabupaten Bogor untuk menyiagakan angkutan derek.
"Sudah disiapkan, kita ada mobil (derek) 2, (ditambah) kita pinjam juga dengan Dishub dan Pemkab juga 2," pungkasnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino