
Pantau - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim mengimbau pemudik yang tak memiliki tiket untuk tidak berangkat ke Pelabuhan Merak. Hal ini karena dapat menyulitkan situasi di pelabuhan.
"Saya imbau kepada masyarakat yang belum berangkat dari rumahnya, jangan dulu berangkat sebelum membeli tiket," kata Abdul saat ditemui di lantai 3 Mal Sosoro, Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (7/4/2024) dini hari.
Kemudian, Abdul menuturkan pemerintah telah memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah pemudik di Pelabuhan Merak pada tahun ini.
"63 persen peningkatan hari ini dibanding tahun kemarin. Tahun lalu, 18.000 orang per hari ini, tapi sekarang ada 29.000 orang per hari," tutur Abdul.
Abdul menyebut, di Pelabuhan Merak saat ini, para pemangku kepentingan kesulitan memperkirakan jumlah pemudik yang akan datang, sementara penting untuk menyamakan ritme kedatangan dengan kapasitas kapal yang tersedia.
"Karena kapasitas kapal juga terbatas, dermaganya juga terbatas, sedangkan kendaraan yang masuk ada puluhan ribu," kata Kapolda Banten.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya menerapkan 'delay system' di beberapa titik untuk mengurai antrean kendaraan di Pelabuhan Merak, termasuk di gerbang tol Cikupa, area peristirahatan KM 43 A, KM 68 A, dan Jalur Cikuasa Atas.
'Delay system' di Jalur Cikuasa Atas dirancang agar tidak mengganggu warga lokal yang hanya memiliki satu akses jalan ke pelabuhan.
Selain itu, mereka juga membantu menyiapkan 'buffer area' sebagai tempat transit kendaraan sebelum masuk ke pelabuhan untuk mencegah kemacetan.
"Sudah kami optimalkan. Bahkan sampai tadi juga kami sampaikan kapal pun kami jadikan sebagai "buffer area". Jadi, kapal sambil menunggu di Bakauheni untuk bongkar, itu pun kami gunakan sebagai tempat transit. Jadi ada 56 kapal, kami gunakan semuanya," kata Abdul.
Untuk membantu masyarakat yang sudah berada di 'buffer zone' sekitar Pelabuhan Merak namun tidak dapat membeli tiket lagi, maka Kapolda Banten memberikan pelayanan alternatif berupa penjualan tiket penyeberangan khusus melalui Pelabuhan Ciwandan.
"Karena tadi informasi Pelabuhan Ciwandan sudah landai, cukup kondusif dan bisa menampung kendaraan roda empat. Kami sampaikan penjualan tiket masih bisa dilayani untuk penyeberangan dari sana, tapi untuk mobil pribadi saja," kata Abdul.
Penjualan tiket alternatif itu hanya disisakan untuk orang-orang dengan kendaraan roda empat pribadi yang sudah telanjur berada di 'buffer zone'.
"Ini tadi dari ASDP sendiri langsung mengambil alih sistem penjualan tiket secara manual ini. Hanya malam ini saja kami siasati, kami sepakati, jadi malam ini saja, besok kami akan evaluasi lagi persoalan seperti ini," kata Abdul pula.
Tak hanya itu, pihaknya memberlakukan pembatasan bagi pemudik yang menggunakan mobil pribadi dan bus melalui Pelabuhan Merak, sementara angkutan barang golongan VI sampai IX dialihkan ke Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ).
"Ini sebagai salah satu upaya untuk membantu meringankan volume kendaraan yang akan memasuki Merak ini, sehingga saya rasa kepadatan ini sudah tidak terlalu panjang lagi kayak tadi sore. Sudah kami optimalkan," ujar dia.
Dia mengatakan sebagai tahap awal penjualan tiket alternatif itu akan dibuka di konter tiket ASDP dengan kuota sekitar 200 tiket.
"Kurang lebih 200, tadi informasinya untuk tahap awal. Tentunya akan dihitung juga kapalnya yang ada di sana berapa banyak. Kan enggak mungkin kami jual tiket 1.000 sedangkan kapasitas kapal kemampuannya cuma 500, nanti terjadi persoalan lagi kepada masyarakat," pungkasnya.
Diketahui, petugas pelabuhan melaporkan kuota tiket penyeberangan dari Merak ke Bakauheni sudah terjual habis dan tidak akan dijual lagi sampai keberangkatan dimulai tanggal 9 April.
(Laporan: Nur Nasy’a Dalila)
- Penulis :
- Fithrotul Uyun