
Pantau - Pihak terkait menyiapkan skema buka tutup untuk mengantisipasi puncak arus mudik Lebaran 2025 di Jalur Nagreg, yang menghubungkan Bandung dengan Garut dan Tasikmalaya.
Rekayasa Lalu Lintas dan Koordinasi Antarwilayah
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada Jumat (28 Maret 2025) hingga Minggu (30 Maret 2025). Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung telah menyiapkan petugas serta peralatan seperti traffic cone dan water barrier.
Dishub Kabupaten Bandung juga berkolaborasi dengan kepolisian dari tiga wilayah, yaitu Kabupaten Bandung, Garut, dan Tasikmalaya, serta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dari dua daerah lainnya.
Rekayasa lalu lintas yang diterapkan termasuk sistem satu arah dan buka tutup di jalan bercabang Nagreg yang mengarah ke Tasikmalaya dan Garut. Jika volume kendaraan menuju Garut tinggi akibat kepadatan di Leles atau Kadungora, arus kendaraan akan dialihkan ke Tasikmalaya. Sebaliknya, jika jalur ke Tasikmalaya padat karena kemacetan di Limbangan dan Malangbong, kendaraan akan dialihkan ke jalur Garut.
Data Kendaraan dan Kondisi Lalu Lintas
Menurut data Dishub Kabupaten Bandung hingga pukul 12.00 WIB pada Jumat (28 Maret 2025), jumlah kendaraan yang melintas ke arah Garut dan Tasikmalaya mencapai 67.916 unit.
Pada Kamis (27 Maret 2025) hingga pukul 24.00 WIB, jumlah kendaraan yang melalui Jalur Nagreg ke arah Garut dan Tasikmalaya tercatat sebanyak 74.799 unit.
Lalu lintas dari arah Cileunyi menuju Nagreg pada H-3 Lebaran 2025 mengalami kemacetan hingga 5 kilometer. Arus kendaraan di jalur ini cenderung merayap seiring meningkatnya volume kendaraan pemudik.
- Penulis :
- Pantau Community
- Editor :
- Ricky Setiawan










