
Pantau - Sistem "tiba, bongkar, berangkat" (TBB) akan diterapkan di Pelabuhan Merak, Banten jika terjadi lonjakan pemudik yang kembali (pemilir) dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung, selama arus balik Lebaran 2025.
Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol. Leganek Mawardi, menjelaskan bahwa sistem TBB merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan di pelabuhan.
Sistem TBB direncanakan berlaku di Dermaga 4, 5, dan 7.
"Kita lakukan TBB di dermaga-dermaga tertentu, kita laksanakan tidak memuat kendaraan dari arah Merak," ujar Leganek.
Strategi Penguraian Arus dan Prediksi Lonjakan Pemudik
Puncak arus balik di Pelabuhan Merak diprediksi terjadi pada Sabtu malam, 5 April 2025.
Selain TBB, rekayasa lalu lintas lain yang diterapkan adalah skrining kendaraan agar dapat langsung mengalir ke jalur arteri maupun tol.
Kendaraan roda empat dari Dermaga 1 hingga 4 dan Eksekutif akan diarahkan melalui flyover bagian kanan menuju Tol Merak.
Sementara kendaraan roda dua akan diarahkan dari Dermaga 5 dan 7 menuju Pelabuhan Indah Kiat, lalu masuk ke flyover bagian kiri menuju jalur arteri.
Seluruh alur tersebut akan dikawal petugas hingga perbatasan Cilegon.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo, menyebut bahwa puncak arus balik dari Bakauheni juga diperkirakan terjadi pada Sabtu malam.
"Jadi malam ini kami prediksi jadi puncak arus balik libur Lebaran," ujar Heru.
Hingga pukul 16.30 WIB, sekitar 30 ribu orang telah melakukan reservasi penyeberangan dari Sumatera ke Pulau Jawa.
ASDP memperkirakan jumlah kendaraan yang menyeberang bisa melebihi 35 ribu unit.
Untuk mengantisipasi penumpukan, strategi TBB juga telah diterapkan di Pelabuhan Bakauheni.
"Jadi nanti ada beberapa kapal yang tiba di Pelabuhan Merak hanya melakukan pembongkaran muatan saja dan langsung kembali ke Pelabuhan Bakauheni," jelas Heru.
- Penulis :
- Pantau Community