Pantau - Momen haru sekaligus penuh risiko terlihat pada hari terakhir arus balik Lebaran, Senin, 7 April 2025, saat sejumlah pemudik motor membawa anak-anak kecil dalam perjalanan pulang menuju wilayah Jabodetabek.
Pemandangan ini tertangkap di Jalan Baru Lingkar Luar, Karawang Barat, yang dipadati pemudik dari arah Jawa Tengah.
Seperti biasa, pemudik motor terlihat membawa barang bawaan dalam jumlah besar yang ditumpuk di bagian belakang dan samping motor, menjadi ciri khas perjalanan balik dari kampung halaman.
Di tengah padatnya arus lalu lintas, tampak anak-anak duduk di atas motor bersama orang tua mereka, baik di bagian depan maupun belakang.
Mereka mengenakan jaket dan sebagian besar memakai helm, meski masih ditemukan juga anak-anak yang hanya menggunakan jaket tanpa pelindung kepala.
Pemerintah Pernah Imbau, Tapi Tradisi Masih Terus Terulang
Beberapa anak bahkan tertidur di atas motor selama perjalanan panjang tersebut, memperlihatkan betapa melelahkannya perjalanan balik bagi mereka yang masih kecil.
Foto-foto pemudik cilik ini menggambarkan sisi lain dari budaya mudik yang begitu kuat mengakar di Indonesia.
Meski penuh risiko, terutama bagi anak-anak, tradisi ini tetap dijalankan karena faktor ekonomi dan pilihan moda transportasi yang terbatas.
Pemerintah sebelumnya telah mengimbau agar para pemudik motor tidak membawa anak kecil demi alasan keselamatan.
Namun, kenyataannya praktik ini masih terus terjadi setiap tahunnya, menjadi bagian dari narasi sosial yang tak terpisahkan dari arus mudik dan balik di Tanah Air.
Momen arus balik pun menjadi lebih dari sekadar mobilitas tahunan—ia menyimpan kisah perjuangan, termasuk kisah anak-anak yang harus menempuh perjalanan ratusan kilometer demi kembali ke rumah dan sekolah di wilayah Jabodetabek.
- Penulis :
- Pantau Community
