
Pantau - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyatakan, pihaknya tidak akan berkoalisi dengan partai politik (parpol) yang menyetujui dan mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Said Iqbal juga meminta semua pihak memilih calon presiden (capres) yang pro buruh dan kelas pekerja.
“Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja," kata Said Iqbal dalam konferensi virtual, Sabtu (29/4/2023).
Baca Juga: 20 Ribu Buruh Bekasi Turut Serta pada Aksi May Day di Jakarta
Meski begitu, Said menyebut, Partai Buruh hanya akan berkoalisi dengan calon presiden secara pribadi, bukan dengan partainya.
Sebab, menurutnya, dari sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi capres 2024, semuanya didukung oleh partai yang mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja.
Ia mencontohkan, Ganjar Prabowo diusung oleh PDIP, Anies Baswedan didukung NasDem, dan Prabowo Subianto didukung oleh Gerindra dan PKB. Semua partai itu, menurutnya, mengesahkan UU Cipta Kerja.
“Kacau semua itu partainya. Oleh karena itu kami akan dukung orangnya. tidak berkoalisi dengan partai politik,” ujar Said.
Baca Juga: DPR Ngotot Bahas Perppu Ciptaker, Buruh Persiapkan Mogok Nasional
Jika ke depan partainya mendukung seorang capres yang didukung parpol yang mengesahkan UU Cipta Kerja, maka Partai Buruh tidak akan mau diajak berkoalisi.
Partai Buruh akan tetap melakukan dukungan dan kampanye terhadap capres tersebut meski tak tergabung dalam koalisi.
“Konsekuensinya apa? Partai Buruh tidak akan tanda tangan di KPU kalaulah akan melakukan koalisi. Kita bebas independen dengan pribadi capres,” tandasnya.
Said Iqbal juga meminta semua pihak memilih calon presiden (capres) yang pro buruh dan kelas pekerja.
“Partai buruh haram hukumnya berkoalisi dengan parpol yang mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja," kata Said Iqbal dalam konferensi virtual, Sabtu (29/4/2023).
Baca Juga: 20 Ribu Buruh Bekasi Turut Serta pada Aksi May Day di Jakarta
Meski begitu, Said menyebut, Partai Buruh hanya akan berkoalisi dengan calon presiden secara pribadi, bukan dengan partainya.
Sebab, menurutnya, dari sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi capres 2024, semuanya didukung oleh partai yang mengesahkan Omnibus Law Cipta Kerja.
Ia mencontohkan, Ganjar Prabowo diusung oleh PDIP, Anies Baswedan didukung NasDem, dan Prabowo Subianto didukung oleh Gerindra dan PKB. Semua partai itu, menurutnya, mengesahkan UU Cipta Kerja.
“Kacau semua itu partainya. Oleh karena itu kami akan dukung orangnya. tidak berkoalisi dengan partai politik,” ujar Said.
Baca Juga: DPR Ngotot Bahas Perppu Ciptaker, Buruh Persiapkan Mogok Nasional
Jika ke depan partainya mendukung seorang capres yang didukung parpol yang mengesahkan UU Cipta Kerja, maka Partai Buruh tidak akan mau diajak berkoalisi.
Partai Buruh akan tetap melakukan dukungan dan kampanye terhadap capres tersebut meski tak tergabung dalam koalisi.
“Konsekuensinya apa? Partai Buruh tidak akan tanda tangan di KPU kalaulah akan melakukan koalisi. Kita bebas independen dengan pribadi capres,” tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas