Pantau - Survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan belum ada satu pun sosok cawapres yang bisa mendongkrak elektabilitas Ganjar Pranowo.
Saiful Mujani mencoba memasangkan Ganjar dengan tujuh sosok pendamping. Mulai dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selanjutnya, Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj, hingga Ketua Umum PBNU Yahya Staquf.
Hasilnya, tak ada satu pun yang menonjol untuk bisa mengangkat perolehan suara dari Ganjar Pranowo.
“Tidak ada yang lebih menonjol untuk mengangkat suara Ganjar jika melawan (pasangan) Prabowo-Muhaimin dan juga melawan Anies Baswedan-AHY,” ujar Saiful dalam siaran YouTube SMRC, dikutip Sabtu (8/7/2023).
Meski begitu, dalam simulasi tersebut, ada beberapa nama calon pendamping Ganjar yang memberikan raihan suara cukup baik, namun keunggulannya masih dalam margin of error kurang lebih 3 persen.
“Jadi tidak bisa dibaca unggul. Kalau seperti ini artinya berimbang,” ungkapnya.
Menurutnya, sebuah pasangan baru dikatakan unggul jika selisihnya dua kali lipat dari margin of error. Artinya, selisihnya harus minimal 6 persen. Dalam survei ini tidak ada selisih sebesar itu, kecuali terhadap Anies-AHY.
Merujuk kepada hasil di atas, Saiful Mujani menyarankan, dalam mencari siapa sosok bakal cawapres bagi Ganjar harus merujuk kepada opini dari publik untuk memahami kelebihan dan kekurangan para tokoh di atas.
Saiful Mujani mencoba memasangkan Ganjar dengan tujuh sosok pendamping. Mulai dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selanjutnya, Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj, hingga Ketua Umum PBNU Yahya Staquf.
Hasilnya, tak ada satu pun yang menonjol untuk bisa mengangkat perolehan suara dari Ganjar Pranowo.
“Tidak ada yang lebih menonjol untuk mengangkat suara Ganjar jika melawan (pasangan) Prabowo-Muhaimin dan juga melawan Anies Baswedan-AHY,” ujar Saiful dalam siaran YouTube SMRC, dikutip Sabtu (8/7/2023).
Meski begitu, dalam simulasi tersebut, ada beberapa nama calon pendamping Ganjar yang memberikan raihan suara cukup baik, namun keunggulannya masih dalam margin of error kurang lebih 3 persen.
“Jadi tidak bisa dibaca unggul. Kalau seperti ini artinya berimbang,” ungkapnya.
Menurutnya, sebuah pasangan baru dikatakan unggul jika selisihnya dua kali lipat dari margin of error. Artinya, selisihnya harus minimal 6 persen. Dalam survei ini tidak ada selisih sebesar itu, kecuali terhadap Anies-AHY.
Merujuk kepada hasil di atas, Saiful Mujani menyarankan, dalam mencari siapa sosok bakal cawapres bagi Ganjar harus merujuk kepada opini dari publik untuk memahami kelebihan dan kekurangan para tokoh di atas.
- Penulis :
- Aditya Andreas
