
Pantau-Para petani bakal dilibatkan dalam pengambilan keputusan pemerintah, khususnya dalam kebijakan yang menyangkut sektor pertanian. Masukan-masukan dari petani diharapkan dapat menghindari kebijakan yang tidak efektif di tingkat bawah.
Hal tersebut disampaikan calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam agenda kampanye pertemuan dengan petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2023). Dia juga mengatakan, pengelolaan anggaran terkait pertanian saat ini terlalu tersentralistik di tingkat pusat.
"Petani ini harus didengar masukannya, sehingga tidak ada lagi beli alat pertanian yang tidak terpakai di bawah, banyak sekali terjadi," kata Gus Imin sapaan akrab Muhaimin.
Dia mengatakan tantangan pada sektor pertanian di berbagai daerah di Indonesia relatif sama. Sehingga menurutnya pemerintah perlu menyiapkan inovasi untuk mencari alternatif solusi untuk keluar dari permasalahan tersebut.
Permasalahan yang terjadi, kata dia, di antaranya soal kelangkaan pupuk, harga pokok produksi pertanian yang tidak stabil di pasaran hingga cenderung merugikan petani. Di sisi lain, menurutnya kebutuhan pangan di Indonesia sangat besar.
Dengan mendengarkan aspirasi dari petani, menurutnya pemerintah bisa memprioritaskan permasalahan petani dan memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda berdasarkan kondisi nyata di lapangan. "Di situ lah keberanian pemerintah untuk lebih memprioritaskan kondisi lokal masing-masing petani," ucapnya.
Dia juga mengatakan, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk bisa membuat para petani kembali semangat dalam bertani. Jika terpilih, dia pun berjanji akan memprioritaskan penyelesaian masalah petani dan pangan.
- Penulis :
- Wira Kusuma