
Pantau - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md,
mengatakan bahwa dalam memilih calon pemimpin harus melihat rekam jejaknya juga, jadi tidak hanya cukup berdasarkan visi misi saja.
Katanya, setiap pasangan calon (paslon) pasti menulis sebaik mungkin untuk mendapat dukungan dari masyarakat.
"Visi misi itu, tidak bisa dilihat dari visi dan misi yang ditulis dan dipidatokan, karena visi misi yang diumumkan, dan didebatkan oleh sebuah tim ahli, sehingga bagus," kata Mahfud, di Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Kamis (11/1/2024).
Lebih lanjut, Mahfud menerangkan ketika memilih jangan hanya terbuai oleh janji manisnya saja, tetapi juga melihat track record-nya. Jadi, jika berjanji memberantas korupsi, maka dilihat apa pernah orang tersebut dalam kasus korupsi.
"Saya akan menegakkan hukum, tidak bisa kita percaya dia bisa menegakkan hukum, kalau sebelum itu dia melanggar hukum, suka jual belikan hukum, suka membeli hukum. Kemudian, saya akan melindungi hak asasi manusia, tidak bisa kalau masa lalunya berlumuran darah dengan pelanggaran hak asasi manusia," terangnya.
Menurutnya, hal-hal tersebut-tersebut bisa menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih calon pemimpin untuk Indonesia demi menciptakan kemajuan yang lebih baik.
"Yang punya pengalaman terbukti dalam perjalanan hidupnya melewati berbagai jabatan, dia tidak tercoreng perbuatan yang dilarang hukum," ujarnya.
Sebagai informasi, masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Untuk debat telah dilaksanakan tiga kali yakni Selasa (12/12), Jumat (22/12), dan Minggu (7/1).
Selanjutnya debat keempat rencananya bakal digelar Minggu (21/1/2024), dan debat terakhir atau kelima pada Minggu (4/2/2024). Sementara, pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
(Laporan: Jihan Susmita Dewi)
- Penulis :
- Firdha Riris