
Pantau - Bawaslu RI bakal menindaklanjuti kemunculan film dokumenter 'Dirty Vote' garapan Dandhy Laksono cs saat masa tenang Pemilu 2024. Film tersebut mengupas soal dugaan kecurangan Pemilu 2024. Lalu apakah film dokumenter itu masuk black campaignatau bukan ya?
"Masih dalam kajian kami karena filmnya juga baru riliskan? Kami akan lihat," kata Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (13/2/2024).
Lolly menuturkan, Bawaslu RI belum mendapat laporan apapun terkait film 'Dirty Vote' yang menuai sorotan publik. Bawaslu pun bakal menelusurinya karena jutaan pasang mata sudah menyaksikan film tersebut.
"Kami juga sudah ada komentar-komentar atau proses yang disampaikan ini saya belum mendapat informasi yang melaporkan. Tetapi karena ini cukup ramai, tentu kami harus melihat dalam kacamata yang mendalam," jelasnya.
Disebutkannya, kritik yang dilontarkan 3 ahli hukum tata negara dalam film 'Dirty Vote' itu akan dijadikan refleksi kinerja. Bawaslu RI bahkan menyarankan masyarakat menonton film itu.
"Film itu menjadi kritik terhadap Bawaslu karena Bawaslu menjadi salah satu yang dipotret kinerjanya. Tentu ini menjadi refleksi dan evaluasi kami. Kami bahkan 'ada nggak yang belum nonton?'," tuturnya.
"Kami menyarankan segera ditonton. Karena ini menjadi kritik dan autokritik terhadap penyelenggaraan pemilu kita. Tetapi dalam konteks kinerja Bawaslu, maka kami tentu saja siap mempertanggungjawabkan seluruh kinerja yang telah dilakukan dalam konteks pelanggaran-pelanggaran yang kemudian dibidik dalam film itu," sambungnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Sofian Faiq