
Pantau - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan angka kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terjadi banyaknya penurunan pada Pemilu 2024 dibandingkan tahun 2019. Namun, tak disangka masih ada orang berisiko tinggi yang tetap terjaring dan masuk menjadi bagian petugas KPPS.
"Jumlah meninggal dibandingkan dengan Pemilu 2019, sekarang turun jauh. Isunya kemarin adalah sudah diskrining, udah ketahuan mana yang sehat mana yang enggak sehat, cuma udah keburu kedaftar,"
Adapun penyempurnaan proses penyeleksian petugas Pemilu dengan skrining kesehatan menurunkan angka kematian hingga 80 persen. Budi juga berharap dengan adanya kejadian tersebut, aturan skrining kesehatan pada Pemilu 2029 bisa disempurnakan dengan angka kematian hingga nol kasus.
"Kami akan menyempurnakan skrining ini, nanti mau ngomong sama Pak Mendagri sama pak Kepala KPU apakah kalau bisa sekarang saja ditandatangani aturan barunya," jelasnya.
Lebih lanjut, tercatat hingga saat ini jumlah kematian petugas KPPS di Indonesia ada sebanyak 84 kasus, dibandingkan Pemilu sebelumnya sekitar lebih dari 500 kasus.
"Jumlah meninggal Pemilu 2019 di atas 500-an. Dari KPU angkanya ada 71 orang untuk yang tanggal 14-18, dari Bawaslu ada tambahan 13 orang, jadi totalnya ada 84 sampai sekarang yang meninggal," kata Budi.
Diketahui, Pemilu 2024 meliputi Pilpres, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Ada tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, nomor urut 1 ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 ada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut yang ketiga yakni Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Setelahnya, hari pencoblosan dilakukan pada Rabu (14/2/2024). Di hari yang sama, penghitungan suara dilakukan. Rekapitulasi suara kemudian dilakukan pada 15 Februari 2024 hingga 20 Maret 2024.
(Laporan: Jihan Susmita Dewi)
- Penulis :
- Firdha Riris
- Editor :
- Firdha Riris