
Pantau - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunda rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat nasional. Pasalnya, rapat pleno ini baru saja dibuka hari ini. Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari pun membeberkan alasannya.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat nasional ini dibuka pada Rabu (28/2/2024) di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat. Tampak ketua dan para komisioner yang hadir di barisan depan.
Jajaran komisioner KPU RI yang hadir antara lain August Mellaz, Yulianto Sudrajat, M Afifuddin, Betty Epsilon Idroos, serta Parsadaan Harahap. Turut hadir dalam rapat pleno ini sejumlah saksi parpol, saksi capres-cawapres, dan para Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).
"Dengan membaca bismillahirahhmanirahim maka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan perolehan suara tingkat nasional serta penetapan haasil pemilu serentak tahun 2024 dinyatakan terbuka," ujar Hasyim membuka rapat pleno.
Dia menuurkan, rekapitulasi suara Pemilu 2024 ini bakal dimulai dari luar negeri, mengingat PPLN relatif siap. Tercatat, dari 128 hadir 120 PPLN.
"Untuk kesempatan rapat pleno terbuka rekapitulasi nasional hasil penghitungan suara itu akan kita mulai dari PPLN, pemilu di luar negeri, karena yang sudah relatif siap. Dari 128 PPLN, sudah hadir 120," ujarnya.
Namun, Hasyim mengungkapkan, KPU RI menerima panggilan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Sehingga Hasyim pun menskors rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional ini. Sayangnya, Hasyim tak memerinci aduan apa yang mendasari pemanggilan DKPP tersebut.
"Namun demikian, perlu kami sampaikan bahwa pada hari ini rabu tanggal 28 Februari 2024, kami semua anggota KPU mendapat panggilan sidang dari DKPP yang dijadwalkan jam 9 pagi tadi. Kami sudah menyampaikan kepada majelis pimpinan DKPP, bahwa kami akan membuka dulu rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional," jelas Hasyim.
"Dan oleh karena itu kami mohon maaf, mohon izin rapat pleno ini kita skors terlebih dahulu karena kami bertujuh harus menghadiri sidang sebagai teradu dalam sidang DKPP," sambungnya.
- Penulis :
- Khalied Malvino